Selasa, 27 Desember 2011

KEKASIH SEJATI ALLAH

Nabi Muhammad saw. adalah manusia pertama yang dibangkitkan pada Hari Kiamat, dan manusia pertama pula yang menerima dan memberikan syafaat. Beliau juga adalah manusia pertama yang masuk ke dalam surga. Allah memberikan kekhususan kepada beliau dengan Asy-Syafa’ah Al-’Uzhmaa (syafaat yang teragung), yaitu kedudukan yang terpuji, dan dianugerahi Al-Kautsar yaitu telaga di surga, serta wasilah yaitu derajat yang tinggi di surga, dan kekhususan-kekhususan lain.

Al-Baihaqi juga meriwayatkan bahwa bersamaan dengan lahirnya Nabi Muhammad saw., sepuluh balkon istana Kisra runtuh dan api yang biasa disembah orang-orang Majusi padam, serta runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhairah seketika itu juga gereja-gereja itu amblas ke dalam tanah.

Karena keutamaannya yang besar, hingga Allah dan para malaikat-Nya pun bershalawat* untuk Nabi Muhammad saw. (kandungan Q.S. Al-Ahzab: 56)
*memberikan rahmat

"Aku diberi kelebihan dari Nabi yang lain dengan enam hal: aku diberi jawami'ul kalim (kata-kata yang padat makna), aku diberi kemenangan dengan rasa takutnya para musuh, harta rampasan perang dihalalkan untukku, permukaan bumi bisa digunakan sebagai alat bersuci dan tempat shalat, aku diutus kepada seluruh umat manusia, dan aku penutup para nabi." (H.R. Muslim)

Keistimewaan lainnya dalam Al-Quran dan Hadits:
  1. Allah menyatakan bahwa ia benar-benar berbudi pekerti yang agung (Q.S Al-Qalam: 4)
  2. Suri teladan yang baik bagimu (Q.S. Al-Ahzab: 21)
  3. Untuk jadi cahaya yang menerangi (Q.S. Al-Ahzab: 45-47)
  4. Rahmat bagi semesta alam ( Q.S. Al-Anbiya: 40&107)
  5. “Setiap Nabi diutus hanya kepada bangsanya sendiri, tetap saya diutus kepada semua makhluk,” (penggalan H.R. Muslim)
  6. Saya diutus dari generasi terbaik anak Adam,” (pengalan H.R. Bukhari)
  7. "Aku adalah pimpinan anak-cucu Adam di hari kiamat nanti, aku orang yang pertama dibangkitkan dari kubur, aku orang yang pertama memberi syafa'at, dan aku orang yang pertama diberi syafa'at". (H.R. Muslim)

Bahkan ada beberapa hadits yang sangat menunjukkan keistimewaan luar biasa melebihi ciptaan Allah berupa langit dan bumi sekalipun, meskipun sanadnya lemah, misalnya:

Beberapa Hadits Qudsi:
"AKU menjadikan segala sesuatu karena engkau, dan AKU jadikan engkau karena AKU."

"Kalau bukan karena kamu wahai Muhammad, AKU tidak akan menciptakan langit."
"Kalau tidak karenamu wahai Muhammad, AKU tidak akan menciptakan bumi dan segala isinya."

Demikian kemuliaan yang TERAMAT SANGAT pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw., sehingga pada saat Hari Kebangkitan pun, beliau dihormati dengan berbagai mahkota kehormatan.

Sehingga diharapkan pembaca sekalian akan semakin rajin untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad saw, Pemimpin Besar dari seluruh Nabi.


“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku.” (H.R. Ahmad dan Nasa'i, shahih)

Tulisan terkait:
1.       DAHSYATNYA SHOLAWAT

Minggu, 11 Desember 2011

KEUTAMAAN & PENTINGNYA SHOLAWAT!

Allah Ta'ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi – yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)

Dari Abdullah ibnu 'Amr ibnu Al-'Ash ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda: "Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku SEKALI, maka Allah akan memberinya shalawat (rahmat) SEPULUH KALI dengan satu shalawatnya itu." (H.R. Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang PALING DEKAT denganku di Hari Kiamat nanti adalah dia yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (H.R. Tirmidzi, dengan sanad hasan)

Dari Aus ibnu Aus ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya diantara hari-harimu yang paling utama ialah HARI JUM'AT, maka perbanyakkanlah membaca shalawat kepadaku pada hari itu. Karena sesungguhnya bacaan shalawat kalian akan disampaikan kepadaku!" Kemudian para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimanakah shalawat kami akan disampaikan kepada Anda, sedangkan jasad Anda telah hancur?" Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan jasad para Nabi bagi tanah.’" (H.R. Abu Dawud, dengan sanad shahih)

Dari Ali ra., katanya: "Rasulullah saw. bersabda: "Orang yang PELIT adalah orang yang tidak bershalawat kepadaku ketika namaku disebut disisi-Nya.” (H.R. Tirmidzi. Ia berkata, “hadits ini hasan shahih”)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni untuk tempat berkumpul-kumpul guna bersenang-senang. Bacalah shalawat padaku karena sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai padaku, DI MANA SAJA engkau semua berada." (H.R. Abu Dawud, dengan sanad shahih)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat MENJAWAB SALAM orang itu." (H.R. Abu Dawud, dengan sanad shahih)

Dari Syyidina Ali bin Abi Thalib: “Tiap-tiap doa itu masih tertutup, sehingga mengucapkan shalawat kepada Muhammad saw dan keluarga Muhammad”. (H.R. Thabrani)*
*Setiap doa hendaknya diawali maupun dikahiri dengan tahmid dan shalawat.

(hadits di atas banyak diambil dari Kitab Hadits Riyadhus Shalihin)


PENTINGNYA SHOLAWAT

Membaca sholawat 10 kali, dan lebih utama apabila membaca “sholawat ibrahimiyah” (bentuk yang lengkap).

*Allahumma shalli wasallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad atau Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad atau bentuk bacaan sholawat yang lain” atau bentuk yang lengkap sampai “innaka hamiidummajiid”.

Keutamaannya: “Barangsiapa yang bersholawat sebanyak sepuluh kali saat pagi dan sore*, maka dia akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah saw. di hari Kiamat kelak.” (HR. Ath-Thabrani)
*pagi: setelah shalat Shubuh, sore: setelah shalat ‘Ashar

ð Dimana hari Kiamat adalah hari dimana pertolongan ‘sangat sangat dan sangat’ dibutuhkan. Bahkan dalam sebuah hadits shahih (sebelum  proses hisab) SEMUA NABI kecuali Nabi Muhammad saw. berkata: DIRIKU… DIRIKU… DIRIKU… (Hanya Nabi Muhammad saw. yang berkata: umatku… umatku… umatku), itu artinya setiap orang (termasuk para Nabi bahkan Nabi selevel Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, sampai Nabi Isa) saat itu begitu khawatir dan menginginkan keselamatan bagi dirinya sendiri.

Hari Kiamat, karena amat terlalu susah yang melebihi kesusahan apapun di dunia, bahkan karena terlalu lama kesusahan dan penantian hingga 25.000 tahun itu ada yang ingin segera diputuskan dengan jelas, sekalipun putusan itu adalah masuk neraka.

Hari Kiamat saja sungguh dahsyat! Kengerian yang di luar bayangan manusia. PADAHAL, kengerian Neraka dibanding Hari Kiamat adalah masih jauh jauh jauh lebih mengerikan lagi [karena akhirat sifatnya ~ (tak terhingga)].

[Lebih jelas tentang hal ini, silakan baca tulisan sebelumnya dengan judul "KENGERIAN TERAMAT SANGAT HARI KIAMAT" dan fahami betapa pentingnya nilai 1 kebaikan pada Hari Kiamat lebih berharga dengan dunia seisinya dan bahkan lebih]

Oleh karena itu, selain menjadikannya sebagai renungan mendalam dan penanaman keinsyafan, kita dengan level ‘ecek-ecek [B.Jawa]’ dan berlumur dosa ini benar-benar harus meminta syafaat dari Rasulullah saw, Pemimpin dari seluruh Nabi, Kekasih Sejati Allah SWT, salah satunya dengan cara memperbanyak shalawat.

Hal ini sangat ringan, untuk bacaan shalawat yang pendek dapat dibaca dalam 2 detik. Jika 10 kali maka hanya memerlukan waktu 20 detik saja. Oleh karena itu, mari kita bersungguh-sungguh untuk memperbanyak amal shalih dan memperbanyak shalawat demi keselamatan dan keberuntungan di Hari Kiamat dan Hari Akhir kelak. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

[akan lebih baik lagi apabila ia menjadi tambahan bacaan ‘setiap’ usai shalat serta dijadikan sebagai salah satu bacaan dzikir pilihan di kala senggang]

Tulisan terkait:

-sungguh syafaat Rasulullah jauh lebih berharga dari seluruh langit dan bumi beserta isinya-
Dari semua tulisan mengenai sholawat (dahsyatnya sholawat, keutamaan sholawat, pentingnya sholawat), dapat kita rangkum sebagai berikut:
1.     Selain didoakan para malaikat lazim, 4 MALAIKAT YANG MULIA, paling agung, dan paling utama: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail masing-masing memberikan janji dan jaminan luar biasa kepada orang-orang yang rajin bershalawat ke atas Rasulullah saw. (Link: DAHSYATNYA SHOLAWAT!)
2.      Allah akan memberi shalawat (rahmat) SEPULUH KALI hanya dengan bershalawat SATU KALI.
3.       Orang yang PALING DEKAT dengan Rasulullah adalah yang paling banyak bershalawat.
4.       Orang PELIT adalah orang yang tidak mau bershalawat.
5.       Hari JUMAT agar diperbanyak shalawat.
6.      Kapanpun, dimanapun, pada saat apapun shalawat kita PASTI SAMPAI kepada Rasulullah dan dijawab.
7.       Doa masih TERTUTUP tanpanya, dengan shalawat doa kita lebih mustajab.
8.       Simpulan paling utama sebagai berikut:

Berdasarkan beberapa hadits, dapatlah kita katakan:

“Orang paling sial dan paling pailit di dunia adalah orang yang masuk surga, namun karena kezalimannya amat banyak sehingga pahalanya habis lalu dimasukkan ke neraka
dan
Orang paling beruntung di dunia adalah orang yang telah diseret ke neraka, namun karena ia rajin bershalawat kepada Nabi Muhammad, ia dibebaskan dari neraka karena syafaat Rasulullah”

Minggu, 27 November 2011

DAHSYATNYA SHOLAWAT!

Rasulullah S.A.W. telah bersabda bahwa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : "Wahai Rasulullah, barangsiapa yang membaca shalawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail A.S. : "Mereka yang bershalawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil A.S. : "Mereka yang bershalawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail A.S pula berkata : "Bagi mereka yang bershalawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang bershalawat ke atas Rasulullah SAW.

(diambil dari 1001 Kisah Teladan)
--------------------------------------

**Tambahan: bahwasanya Allah SWT dalam menciptakan malaikat terdapat 4 malaikat yang mulia, paling agung, dan utama: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail. Malaikat Izrail diberi kekuatan sangat dahsyat, besarnya pun melebihi besarnya beberapa langit dan beberapa bumi. Malaikat Israfil pun sangat kuat mampu membawa langit ke tujuh. Kepada 4 malaikat inilah yang diberi tugas mengurusi para makhluk di alam semesta. Sedangkan malaikat yang lain itu diciptakan darinya. Jika hawa diciptakan dari bagian tulang rusuk Adam, maka ‘jutaan’ malaikat diciptakan dari bagian malaikat utama tersebut. Misalnya, Malaikat penjaga ‘Arsy maupun Malaikat ‘pencatat amal’ perbuatan diciptakan dari bagian Malaikat Israfil. Jutaan malaikat yang selalu bertasbih pun diciptakan dari malaikat utama tersebut (Dari Malaikat Israfil diciptakan jutaan malaikat, dari malaikat Jibril pula dicptakan jutaan malaikat, …). Jika kita bershalawat, kita akan didoakan oleh 4 Malaikat yang paling utama tersebut disamping juga malaikat yang lain. Bukankah ini luar biasaaa??

Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk bershalawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul, dan para Malaikat.

Untuk menjaga ‘istiqomah’ kita, mari kita amalkan hadits berikut:

“Barangsiapa yang bersholawat sebanyak sepuluh kali saat pagi dan sore, maka dia akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah saw. di hari Kiamat kelak.” (HR. Ath-Thabrani)

(Hadits dari bukunya Imam Nawawi, Matan Hadits Arba’in Dilengkapi Dzikir Pagi – Petang dimana hadits-haditsnya telah direvisi dengan merujuk pada kitab asli yang mana tidak ada yang dhoif)


-sungguh syafaat Rasulullah lebih berharga dari tujuh langit dan tujuh bumi-


Tulisan utama: KEUTAMAAN & PENTINGNYA SHOLAWAT!

Sabtu, 29 Oktober 2011

KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 2)

--MATAHARI TERBIT DARI BARAT--

“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu TIDAKLAH BERMANFAAT LAGI IMAN seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS. Al-An’aam: 158)

Beberapa hadits shahih menunjukkan bahwasanya yang dimaksudkan dengan ‘sebagian tanda-tanda’ yang disebutkan dalam ayat di atas adalah terbitnya matahari dari arah barat. Hal itu merupakan perkataan kebanyakan mufassiriin (ahli tafsir). Sehingga setelah terbitnya matahari dari arah barat, tidak akan diterima taubat orang kafir yang beriman dan taubat orang beriman yang sebelumnya tidak mengusahakan kebaikan.

“Tidaklah tegak hari kiamat hingga matahari terbit dari arah barat. Apabila ia telah terbit (dari arah barat) dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari itu tidaklah bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya.” (Muttafaq ‘alaih)

Kita mendengar hadits Rasululah saw. bahwa matahari suatu saat muncul dari barat sebagai tanda hari kiamat. Ini pasti terjadi. Dan secara ilmiah dari para ilmuwan; bahwa matahari rotasinya menurun, begitu juga bumi rotasinya akan menurun, sebagaimana hasil penyelidikan para sarjana Amerika dalam kelompok Britisch. Mereka tidak mengatakan tanda kiamat, tapi mengatakan bahwa rotasi bumi suatu saat akan berbalik.

Ketahuilah, bahwa bumi sekarang berputar seperti arah jarum jam, sehingga matahari terlihat muncul dari timur. Kalau rotasi bumi arahnya sudah terbalik, maka matahari akan nampak muncul dari barat. Wallahua’lam.

Coba amati benda yang berputar dari poros yang engkau buat. Benda itu akan terus berputar sesuai dengan engkau arahkan; kalau benda itu berhenti, maka ada sedikit tarikan ke belakang ½ centi atau 1 centi atau bisa lebih sesuai keadaan poros. Demikian keadaaan bumi dengan porosnya; kalau berhenti, dia akan kembali sebentar dan baru benar-benar berhenti.

Dengan kembalinya arah perputaran bumi, maka matahari akan terbit dari barat. Saat ini taubat sudah tertutup tidak diterima lagi.

Dan setelah tanda itu muncul, akan disusul dengan kehancuran alam semesta yang diikuti dengan kebangkitan manusia untuk menuju “KENGERIAN TERAMAT SANGAT HARI KIAMAT!”

“Bersegeralah melakukan amal-amal ketaatan sebelum datangnya enam perkara: ..., terbitnya matahari dari arah barat, (Shahih Muslim)


Tulisan sebelumnya: KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 1)

Senin, 19 September 2011

MAKNA HIDUP ‘SEIMBANG’ YANG SESUNGGUHNYA!

-banyak terjadi salah pengertian akan makna hidup seimbang diantara manusia, semoga dengan pembahasan ini kita bisa mendapatkan pandangan/konsep yang benar-

Allah berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi ….” (Q.S. Al-Qashash: 77)

Setelah merenungkan ayat mulia ini, didapati bahwa kata “ibtaghi” (carilah) disebutkan untuk MENGUKUHKAN perkara yang agung. Perkara beribadah kepada Allah dengan ikhlas dan mempergunakan nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada hamba-Nya untuk menaati-Nya.

Ketika merenungkan lafal, “Janganlah kamu melupakan”, didapati bahwa peringatan di sini disebutkan lantaran beberapa faktor, di antaranya:

v Pengukuhan bahwa DUNIA IALAH SARANA DAN BUKAN TUJUAN atau target. Sebab, tidak pernah ada bahwa sarana itu lebih penting daripada tujuan.
v Kemungkinan kata “lupa” di dalam firman-Nya, “Janganlah kamu melupakan”, menegaskan REMEHNYA urusan dunia.
v Perhatian terhadap urusan yang besar dan menyibukkan diri dengannya bisa melupakan urusan-urusan sekunder lain, seperti dunia dan kebutuhan individu di dalamnya. Dengan demikian, ada baiknya seorang hamba di sini diperingatkan agar tidak sibuk beribadah hingga membuatnya LUPA dari dunia dan kebutuhannya.

Lantaran larut dalam ibadah kepada Allah, para penuntut akhirat melalaikan urusan dunia dan kebutuhan mereka di dalamnya, lebih-lebih pada perhiasan-perhiasannya. Sehingga, peringatan tersebut sesuai dengan kondisi mereka.

Abu Hurairah, seorang shahabat yang selalu menyertai Rasulullah saw. untuk mengadopsi ilmu beliau. Hal itu membuatnya lupa dengan dunianya. Lalu ia berkata kepada para shahabatnya. “Kalian sibuk dengan dunia, sedangkan aku sibuk menemani Rasulullah saw.”

DUNIA MACAM APA yang menyibukkan para shahabat Rasulullah saw.? APA YANG AKAN DIKATAKAN Abu Hurairah ra. seandainya ia melihat kita??

Inilah dia Haritsah ra. yang pernah ditanya oleh Rasulullah saw.,  “Bagaimanakah keadaanmu pada pagi hari, wahai Haritsah?” Dia menjawab, “Pada pagi hari aku dalam keadaan mukmin sejati.” Nabi bertanya lagi, “Aku ingin melihat apa yang engkau ucapkan, sebab setiap ucapan itu memiliki hakikat. Lalu, bagaimanakah hakikat keimananmu?” Dia menjawab. “Aku telah MENJAUHKAN DIRIKU DARI DUNIA, lalu aku gunakan malam untuk bergadang (shalat dan dzikir malam) dan siang hari untuk berhaus-haus (puasa). Selain itu, seakan-akan aku melihat ‘Arsy Rabb-ku Nampak jelas, dan seakan-akan aku melihat penduduk surga saling berkunjung di dalamnya, serta seakan-akan aku melihat penduduk neraka sedang berdesak-desakan di dalamnya”. Nabi berkata. “Wahai Haritsah, engkau telah mengetahui maka tetapilah (komitmenlah)!”

Inilah Ahmad bin Hambal, seorang ulama besar yang melaksanakan shalat sebanyak tiga ratus rakaat sehari semalam dan mengkhatamkan Al-Quranul Karim sekali dalam setiap pekan. Ia adalah sosok yang banyak berdoa, berdzikir, serta ditambah lagi dengan kesibukannya menuntut ilmu dan mengajarkannya. Ahmad bin Hambal pernah berdoa, “Ya Allah, janganlah Engaku menyibukkan hati kami dengan hal-hal yang Engkau bebankan kepada kami.”

Dari Anas ra., bahwa ada tiga orang yang bahkan menganggap sedikit amal ibadah Nabi Muhammad saw.!, Seorang dari mereka itu berkata: "Adapun saya ini, maka saya bersembahyang semalam suntuk selama-lamanya." Yang lainnya berkata: "Adapun saya, maka saya berpuasa sepanjang tahun dan tidak pernah saya berbuka." Yang seorang lagi berkata: "Adapun saya, maka saya menjauhi para wanita, maka sayapun tidak akan kawin selama-lamanya." (kandungan hadits shahih riwayat Bukhari dan Muslim)

Ketika Salman menanyakan pada istri Abuddarda yang hanya mengenakan pakaian yang serba kusut – yakni tidak berhias sama sekali. Lalu istrinya menjawab, “Abuddarda' itu sudah tidak ada hajatnya lagi pada keduniaan - maksudnya: sudah meninggalkan keduniaan, baik terhadap wanita atau lain-lain."

Banyak pula riwayat shahih mengenai Abdullah bin Al-'Ash, seorang yang berpuasa
setahun penuh dan mengkhatamkan bacaan Al-Quran sekali setiap malam, sampai istrinya berkata, “ia tidak pernah menginjak hamparan kita dan tidak pernah memeriksa tabir kita - maksudnya tidak pernah berkumpul untuk menyetubuhi isterinya.”

Hingga mereka ditegur, “Tuhanmu itu ada hak atas dirimu, untuk dirimu sendiri juga ada hak atasmu, untuk keluargamupun ada hak atasmu. Maka berikanlah kepada setiap yang berhak itu akan haknya masing-masing." Dalam suatu riwayat, ditegaskan bahwa sekeras apapun kita beribadah, amal itu TETAP berpahala, Allah tetap senang menerima, dan Allah tidak pernah bosan. Hingga justru kitalah yang akan bosan dan lelah, maka Rasulullah menekankan bahwa yang dicintai Allah adalah istiqomahnya, maka lakukanlah yang mana engkau sanggup istiqomah, meskipun sedikit, dimana semakin banyaknya akan menunjukkan ketinggian derajat seseorang.

*Gambaran sosok seperti merekalah yang pantas mendapatkan teguran sebagaimana dimaksud dalam Al-Qashash 77, dan bukan orang seperti kita...

Karena sibuk beribadah, sebagian manusia ada yang lalai dari mengurusi keluarga dan menyayangi mereka, sampai-sampai ada penekanan terhadap mereka bahwa keluarga itu memiliki hak. SEMENTARA BAGI KITA, kita perlu orang yang mengingatkan akan tujuan luhur penciptaan kita serta orang yang bisa menyadarkan dengan keras agar kita mengingat akhirat.

(ditulis dari Buku Rumus Masuk Surga – Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal hlm. 92-94 & 149 serta Hadits-Hadits dari Riyadhus Shalihin, sebagai renungan mendalam bagi kita semua)


RESUME:

Firman "janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi” setidaknya menunjukkan: [1] remehnya kehidupan dunia, sampai ada kemungkinan dilupakan, [2] bahwa makna seimbang dunia akhirat tetap lebih menitikberatkan dan lebih condong kepada akhirat, dan [3] dunia hanya sarana bukan tujuan.

Ilustrasi: Seorang ibu ingin pergi ke pasar membeli sembako, kemudian si ayah nitip untuk membelikannya sesuatu. Sudah barang tentu sesuatu tersebut dapat terlupakan, namun hanya orang yang kurang berakal yang malah lupa tujuan awalnya untuk membeli sembako.

Hidup seimbang yang haqq bukan berarti dunia:akhirat adalah 50:50. Tidak demikian, hidup seimbang adalah memberikan masing-masing sesuai haknya, dimana hak Allah juga telah sedikit kami uraikan sebelumnya dalam tulisan MAKSUD ’50 SHALAT’. Sehingga kita sedar bahwa ternyata kita masih belum mencapai hidup yang seimbang, oleh karenanya perjalanan waktu dan pelayaran hidup kita ini hendaknya semakin menuju titik seimbang hingga sampai akhir hayatnya. Aamiin.

“Generasi sahabat sibuk beribadah sampai terlupa dunia (tujuan sampingan), SEMENTARA BAGI KITA, kita perlu orang untuk mengingatkan dan menyadarkan dengan keras akan tujuan utama penciptaan kita (akhirat).”

Astaghfirullaah wa atuubuilaihi... 100x

Senin, 22 Agustus 2011

HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN

Dulu, ada seorang raja yang mengatakan pada seorang penunggang kuda, bahwa jika dia bisa menjelajahi daerah seluas apapun, maka raja akan memberikan kepadanya daerah seluas yang sanggup dijelajahinya itu. Kontan si penunggang kuda itu melompat ke punggung kudanya dan melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin. 

Dia melaju dan terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin. Ketika lapar dan letih, dia tidak berhenti untuk makan dan minum karena dia
ingin memiliki tanah yang maha luas.

Akhirnya tibalah ia pada suatu tempat setelah berhasil menjelajahi daerah cukup luas, tetapi ia sudah sangat lelah dan hampir mati. Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku paksa diri begitu keras untuk menguasai tanah y
ang seluas ini? Kini aku sudah sekarat dan hampir mati, dan aku ‘hanya’ butuh tanah seluas 2 METER untuk menguburkan diriku sendiri.

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita cenderung memaksa diri sangat keras tiap hari untuk mencari uang, kekuasaan, dan keyakinan diri. Kita cenderung mengabaikan kesehatan kita, waktu bersama keluarga, dan kesempatan mengagumi keindahan di sekeliling kita, hal-hal y
ang ingin kita lakukan. 

Kita cenderung mengabaikan kehidupan rohani kita. Kita cenderung tidak memikirkan dengan serius hidup kita sesudah mati. Anda percaya ada kehidupan sesudah mati? Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, “kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tidak mampu memutar mundur waktu atas semua hal y
ang tidak sempat dilakukan”.

(sumber: http://jackprise.blogspot.co.id/2010/07/61-hidup-hanya-sebuah-perjalanan.html)


“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabuut: 64)

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Q.S. Al-An’aam: 32)

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (Q.S. Al-Baqarah: 281)


Maka dengan tulus dari kesadaran diri masing-masing, luangkanlah waktu memikirkan sejenak mengenai “Perjalanan Hidup Sesudah Mati”. Karena kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang ‘sesungguhnya’ (Q.S. Al-Ankabuut: 64), bukankah kehidupan di bumi ini memiliki relativitas waktu sangat mendekati (nyaris) NOL jika dibandingkan dengan waktu akhirat? (‘SEKEJAP’ SAJA!). Lagi pula kesenangan dunia hanyalah tipuan yang memperdaya (DUNIA = KESENANGAN SEMU YANG AMAT PAYAH), dan cuma sekadar senda gurau & main-main saja (Q.S. Al-An’aam: 32).

Dan ketika permulaan Hari Kiamat telah datang (KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 1)KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 2)), maka ‘Hari Penyesalan’ tiba. “Semua manusia diliputi rasa gelisah dan penderitaan yang tidak terperi dan tak kuasa menahannya” (penggalan H.R. Bukhari Muslim). Kengerian yang amat menusuk (KENGERIAN TERAMAT SANGAT HARI KIAMAT!). Perhitungan dan pembalasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakan (Q.S. Al-Baqarah: 281), sangat sempurna dan kekal (TAK 'KAN TERBAYANG LAMANYA WAKTU AKHIRAT!), ~~~

*Mari kita renungkan kembali isi dari setiap judul tulisan di atas.

Dan semoga kita tidak termasuk orang-orang yang melalaikan peringatan:

“Maka tatkala mereka ‘melupakan peringatan yang telah diberikan’ kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, KAMI SIKSA MEREKA DENGAN SEKONYONG-KONYONG, MAKA SEKETIKA ITU MEREKA TERDIAM BERPUTUS ASA.“ (Q.S. Al-An’aam: 44)

Akhir kata,
“Ilmu pasti bukanlah 1+1=2, tetapi sebenar-benar ilmu pasti adalah kematian dan Hari Kiamat”.