Selasa, 28 Juni 2011

MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN TENTANG JIHAD (ROHIS vs TERORIS)

Risi tidak jarang kita mendengar kata "rohis" dihubung-hubungkankan dengan kata "teroris". Tentu ini sangat tidak benar, akan tetapi kenyataannya pun ada segelintir aktivis Islam yang memang terseret dalam arus terorisme. Hal ini hanya menunjukkan ketidakfahamannya terhadap ajaran Islam. Oleh karena itu, kami hadirkan tulisan dan pembahasan yang sangat lengkap ini untuk meluruskan tentang hal itu dan mencegah hal tersebut terjadi kepada Saudara-Saudara kita.

-Persembahan untuk Kedamaian Dunia-
(cukup baca 1x untuk seumur hidup, bagikan kepada sahabat & anggota keluarga Anda)

1.    Meluruskan kesalahpahaman tentang jihad perang,
2.    Memberikan wacana komprehensif dari banyak dalil/nash, dan
3.    Menyatakan dengan tegas KESALAHAN PARA TERORIS dalam memahami Islam,
4.    Larangan dan ancaman keras terhadap siapa yang memahami ayat (maupun hadits) dengan nafsu dan/atau secara sepotong-sepotong, serta
5.   Memberikan klarifikasi kepada umat non muslim yang menyangka bahwa Islam adalah agama teroris dan kekerasan.

LATAR BELAKANG:
[1] disinyalir adanya situs-situs pendukung/mengajak ke arah terorisme, [2] pemberitaan di media bahwa mereka mulai banyak menyesatkan melalui media facebook untuk kaderisasi awal, [3] disinyalir sangat-sangat banyaknya situs penghina Islam dan penghina Nabi Muhammad saw., baik di facebook maupun blog, [4] sebagian muslim yang masih salah paham, bahkan ada pula anggota DPR yang mendukung, [5] Islamophobia (keengganan belajar Islam) yang mulai merajalela, [6] keengganan sebagian masyarakat untuk menuntut ilmu dalam majelis/kajian, [7] dan bahkan adanya larangan orang tua untuk anaknya yang ingin mendalami ilmu agama karena takut terseret arus terorisme yang telah marak!

Karenanya, hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus segera diluruskan. Bahkan banyak negara di dunia sekarang membenci dan memusuhi Islam (apalagi Islam saat ini pun bukanlah agama mayoritas di seluruh dunia), bahkan sebuah kisah yang menanyakan cita-cita pada anak kecil, bukanlah ingin menjadi ilmuwan atau insinyur tetapi cita-citanya ialah MEGHANCURKAN ISLAM! (karena Islam sudah dianggap identik dengan kekerasan di mata non muslim), bahkan di Eropa pun telah beredar berita “Kekejaman Islam terhadap Umatnya” ketika kasus Ahmadiyah yang dulu mencuat.

Dengan satu wacana ini, insyaAllah umat muslim tidak akan dapat terseret dalam arus terorisme meskipun dihasut dengan 1001 cara. Dan untuk para orang tua, izinkan dan doronglah putra-putrinya untuk mempelajari Islam lebih dalam di majelis ilmu/pesantren/ma’had. Maka marilah kita luangkan waktu untuk mempelajari banyak ayat Al-Quran tentang ini, dengan penjelasan paling aman, yaitu tafsir ayat dengan ayat.

Sungguh perintah jihad dengan maksud perang (membunuh orang kafir) sangatlah banyak dijumpai, baik dalam nash Al-Quran maupun Hadits [jihad tidak hanya dimaknai hanya untuk ‘perang’, hal ini telah disabdakan Nabi dalam beberapa haditsnya, akan tetapi memang tingkatan tertinggi jihad ialah jihad jiwa raga yaitu perang ]. Namun, ada BEBERAPA SYARAT YANG MEMPERBOLEHKAN  DILAKUKANNYA JIHAD PERANG. Mari kita langsung merujuk ke firman-firman Allah:


BEBERAPA NASH (DALIL) YANG DISALAHTAFSIRKAN/DISALAHGUNAKAN:

Ayat-ayat berikut ini harus dipahami secara kontekstual dan komprehensif, tidak boleh ditafsirkan secara terpotong-potong/ayat yang berdiri sendiri.

2:216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

2:244. Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah ....

4:74. Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah.

4:84. Maka berperanglah kamu pada jalan Allah ....

4:89. ... Maka jika mereka berpaling, tawan dan BUNUHLAH MEREKA DI MANA SAJA KAMU MENEMUINYA, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,  (Ini termasuk ayat populer yang digunakan teroris)

5:35. ... dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.

8:39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.  Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

9:5. Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka BUNUHLAH ORANG-ORANG MUSYRIKIN ITU DI MANA SAJA KAMU JUMPAI MEREKA, DAN TANGKAPLAH MEREKA. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  (Ini termasuk ayat populer yang digunakan teroris)

9:29. PERANGILAH ORANG-ORANG YANG TIDAK BERIMAN kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

9:111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.

9:123. Hai orang-orang yang beriman, PERANGILAH ORANG-ORANG KAFIR YANG DI SEKITAR KAMU ITU, dan HENDAKLAH MEREKA MENEMUI KEKERASAN DARIPADAMU, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

33:61. dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.

47:4. Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka.

61:4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

66:9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.

Contoh hadits yang mereka gunakan:

“Apakah jihad itu?” beliau bersabda, “Engkau perangi orang-orang kafir jika engkau bertemu dengan mereka.” … (penggalan H.R. Ahmad)

Dari Ibnu Umar ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
"Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat. dan menunaikan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan yang sedemikian itu, terpeliharalah daripadaku darah dan harta mereka, kecuali menurut hukum Islam, sedang perhitungan amal mereka terserah pada Allah Ta’ala." (Muttafaq 'alaih, termasuk Hadits Arba’in)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Maka celakalah yang mengamalkan ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut tanpa memahaminya lebih dalam. Celakalah yang hanya memahaminya secara harfiah. Ini menjadi pelajaran bagi para penuntut & pengajar ilmu, sebanyak apapun dalil yang dijadikan hujjah, namun ia harus meninggalkan sifat fanatik dan bersedia memandang secara komprehensif serta tidak mengabaikan latar belakang historis/kondisi dalil itu ada. Oleh karena itu, ayat-ayat dan hadits di atas harus ditafsirkan dan dijelaskan lebih lanjut, dan tafsir paling baik dan paling tepat adalah tafsir ayat dengan ayat*:
*Imam Ibnu Katsir berkata: Kalau ada orang bertanya, manakah jalan terbaik dalam ilmu tafsir? Jawabnya adalah: Sesungguhnya jalan terbaik dalam ilmu tafsir adalah Al-Quran ditafsirkan dengan ayat. Yang mujmal (global) dalam 1 ayat maka akan diperinci dalam ayat lain. Apabila belum cukup jelas, maka dengan As-Sunnah atau hadits.


Adapun pasal-pasal dan ketentuan perundang-undangan perjihadan telah jelas dalam Al-Quran itu sendiri, dan jumlah ayat tentang persyaratan/kondisi diperbolehkannya jihad perang justru JAUH LEBIH BANYAK daripada ayat-ayat yang mereka jadikan hujjah yang ditafsirkan secara terpotong-potong.

Mari kita simak ENAM PRINSIP/KAIDAH BOLEHNYA JIHAD PERANG berikut:

PRINSIP PERTAMA:
Diizinkan berperang hanya jika diperangi/diusir (defensif)
PRINSIP KEDUA:
Mengupayakan perdamaian, sabar, berbuat baik, dan adil jika tidak diperangi.
PRINSIP KETIGA:
Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam.
PRINSIP KEEMPAT:
Kewajiban dakwah (menyampaikan ayat) dengan cara yang baik, bukan memerangi.
PRINSIP KELIMA:
Tidak ada paksaan memasuki agama Islam. (kaidah dasar yang sering kita baca)
PRINSIP KEENAM (ANCAMAN KERAS):
Teroris diharamkan surga dan menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya.

Penjabaran dan penjelasan dari banyak dalil terkait:

PRINSIP PERTAMA:
Diizinkan berperang hanya jika diperangi/diusir (defensif)

2:190. Dan perangilah di jalan Allah ORANG-ORANG YANG MEMERANGI KAMU, (TETAPI) JANGANLAH KAMU MELAMPAUI BATAS, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

2:191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH MEREKA DARI TEMPAT MEREKA TELAH MENGUSIR KAMU (MEKKAH); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka MEMERANGI KAMU di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir. [lihat pula 2:217, 9:13, 22:40]
*Mungkin ada yang berhujjah bahwa Penaklukan kota Makkah merupakan bukti dan ajaran Rasulullah untuk melakukan ekspansi (offensif) ke negara/wilayah lain. Kita tidak boleh tergesa-gesa menyimpulkan hal itu. Bukankah di Al-Quran juga sudah jelas bahwa ekspansi ke Makkah adalah karena merebut haknya, karena muslim telah dizalimi terlebih dahulu, bahkan diusir terang-terangan. Maka ekspansi (offensif) seperti ini MASIH DALAM SATU KAIDAH/PRINSIP ISLAM, YAITU DEFENSIF (menyerang hanya jika diserang/diganggu). Karena Islam adalah agama rahmat untuk semesta alam, sudah tentu Islam mengajarkan perdamaian.

2:193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. JIKA MEREKA BERHENTI (DARI MEMUSUHI KAMU), MAKA TIDAK ADA PERMUSUHAN (LAGI), kecuali terhadap ORANG-ORANG YANG LALIM.
*Ayat ayat yang berisi perintah untuk berperang, dalam riwayatnya turun ketika Nabi Muhammad saw. sedang diserang secara terus menerus. Namun Nabi pun nyatanya masih belum mau memerangi mereka (kaum yang memerangi) sebelum perintah Allah turun!

2:194. Oleh sebab itu barang SIAPA YANG MENYERANG KAMU, MAKA SERANGLAH IA, seimbang dengan serangannya terhadapmu.

2:217. Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan MENGUSIR PENDUDUKNYA DARI SEKITARNYA, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. MEREKA TIDAK HENTI-HENTINYA MEMERANGI KAMU SAMPAI MEREKA (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

2:246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya KAMI TELAH DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMAN KAMI DAN DARI ANAK-ANAK KAMI?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha mengetahui orang-orang yang lalim.

3:195. ... Maka orang-orang yang BERHIJRAH, YANG DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMANNYA, YANG DISAKITI PADA JALAN-KU, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."

4:75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari NEGERI INI (MEKKAH) YANG LALIM PENDUDUKNYA dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!".

4:90. kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.  Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. TETAPI JIKA MEREKA MEMBIARKAN KAMU, DAN TIDAK MEMERANGI KAMU SERTA MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU MAKA ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN BAGIMU (UNTUK MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA.

4:91. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman daripada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu JIKA MEREKA TIDAK MEMBIARKAN KAMU DAN (TIDAK) MAU MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU, SERTA (TIDAK) MENAHAN TANGAN MEREKA (DARI MEMERANGIMU), MAKA TAWANLAH MEREKA DAN BUNUHLAH MEREKA DI MANA SAJA KAMU MENEMUI MEREKA, dan merekalah orang-orang yang KAMI BERIKAN KEPADAMU ALASAN YANG NYATA (untuk menawan dan membunuh) mereka.

4:94. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, MAKA TELITILAH dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah.

5:33. Sesungguhnya pembalasan terhadap ORANG-ORANG YANG MEMERANGI Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilangan, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,

8:15. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir YANG SEDANG MENYERANGMU, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).

9:9. Mereka MENUKARKAN AYAT-AYAT ALLAH dengan harga yang sedikit, LALU MEREKA MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.

9:10. Mereka TIDAK MEMELIHARA (HUBUNGAN) KERABAT TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN DAN TIDAK (PULA MENGINDAHKAN) PERJANJIAN. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

9:12. Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah PEMIMPIN-PEMIMPIN ORANG-ORANG KAFIR ITU, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.

9:13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk MENGUSIR RASUL DAN MEREKALAH YANG PERTAMA KALI MEMULAI MEMERANGI KAMU? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.

9:36. Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan PERANGILAH KAUM MUSYRIKIN ITU SEMUANYA SEBAGAIMANA MEREKA PUN MEMERANGI KAMU SEMUANYA; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

22:39. TELAH DIIZINKAN (BERPERANG) BAGI ORANG-ORANG YANG DIPERANGI, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.

22:40. (yaitu) orang-orang yang TELAH DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMAN MEREKA TANPA ALASAN YANG BENAR,

33:60. Sesungguhnya JIKA TIDAK BERHENTI orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (DARI MENYAKITIMU), NISCAYA KAMI PERINTAHKAN KAMU (UNTUK MEMERANGI) MEREKA, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,

60:1. ... mereka MENGUSIR RASUL DAN (MENGUSIR) KAMU karena kamu beriman kepada Allah,

60:9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu ORANG-ORANG YANG MEMERANGI KAMU KARENA AGAMA DAN MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU DAN MEMBANTU (ORANG LAIN) UNTUK MENGUSIRMU. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang LALIM.


PRINSIP KEDUA:
Mengupayakan perdamaian, sabar, berbuat baik, dan adil jika tidak diperangi.

2:224. Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan MENGADAKAN ISHLAH DI ANTARA MANUSIA. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [ayat lain yang senada: 4:114, 8:1)

8:61. DAN JIKA MEREKA CONDONG KEPADA PERDAMAIAN, MAKA CONDONGLAH KEPADANYA dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

9:6. Dan jika seorang di antara orang-orang MUSYRIKIN ITU MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADAMU, MAKA LINDUNGILAH ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke TEMPAT YANG AMAN BAGINYA. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.

9:7. ... MAKA SELAMA MEREKA BERLAKU LURUS TERHADAPMU, HENDAKLAH KAMU BERLAKU LURUS (PULA) TERHADAP MEREKA.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

42:15. Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan AKU DIPERINTAHKAN SUPAYA BERLAKU ADIL DI ANTARA KAMU. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. BAGI KAMI AMAL-AMAL KAMI DAN BAGI KAMU AMAL-AMAL KAMU. TIDAK ADA PERTENGKARAN ANTARA KAMI DAN KAMU, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"

45:14. Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka MEMAAFKAN orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

73:10. Dan BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA UCAPKAN dan JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK.

60:8. Allah tiada melarang kamu untuk BERBUAT BAIK DAN BERLAKU ADIL TERHADAP ORANG-ORANG YANG TIADA MEMERANGIMU KARENA AGAMA DAN TIDAK (PULA) MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.


PRINSIP KETIGA:
Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam.

21:107. Dan tiadalah Kami mengutuskamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
*Apakah membunuh orang-orang -walaupun tidak seiman- merupakan perbuatan rahmat bagi sekalian alam??

Hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, dikatakan , “Wahai Rasulullah, berdoalah kejelekan kepada orang-orang musyrik.” Beliau pun menjawab, “Aku tidak diutus sebagai pelaknat, hanyalah aku diutus sebagai rahmat.”

3:159. Maka dengan rahmat Allah Engkau berbuat lemah lembut kepada mereka. Jikalau Engkau kasar ucapannya dan kasar qalbunya, mereka akan lari dari sisimu.


PRINSIP KEEMPAT:
Kewajiban dakwah (menyampaikan ayat) dengan cara yang baik, bukan memerangi.

3:20. Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, DAN JIKA MEREKA BERPALING, MAKA KEWAJIBAN KAMU HANYALAH MENYAMPAIKAN (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

29:46. Dan JANGANLAH KAMU BERDEBAT DENGAN AHLI KITAB, MELAINKAN DENGAN CARA YANG PALING BAIK, kecuali dengan orang-ORANG LALIM di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".

*Ini juga dapat menjadi renungan bagi para da’i, agar tidak hanya berdakwah kepada sesama muslim saja.


PRINSIP KELIMA:
Tidak ada paksaan memasuki agama Islam. (kaidah dasar yang sering kita baca)

2:256. TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK (MEMASUKI) AGAMA (ISLAM).

10:99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.  Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya??

18:29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".

109:6. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".


"Barangsiapa yang membunuh seseorang manusia bukan karena sebagai hukuman membunuh orang atau dengan sebab membuat kerusakan di bumi - merampok dan lain-lain, maka ia seolah-olah membunuh manusia seluruhnya dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya." (Al-Maidah: 32)

Mengapa mereka masih tak henti-hentinya dalam aksi teroris itu, padahal Nabi melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak kaum musyrikin dalam peperangan, sungguh miris jika kaum muslimin pun menjadi korban aksi teroris mereka.

Jihad perang memang wajib, namun ada saatnya dan ada kondisinya, dan saat ini Indonesia bukanlah medan perang karena Indonesia adalah negara yang damai. Hal ini berlaku untuk seluruh negeri yang tidak dijajah/diserang. Adapun negeri Palestina, Iraq, Suriah, Mesir, Myanmar, dan negeri terjajah lainnya barulah dapat menjadi medan jihad perang yang diperbolehkan dan bukan pula disebut sebagai teroris.


SINYALIR TIPU DAYA YAHUDI:

9:107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan UNTUK MEMECAH BELAH ANTARA ORANG-ORANG MUKMIN serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.  Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).

*Di saat terjadi terorisme dan Islam yang dituduh sebagai pelakunya, bangsa Yahudi tertawa di balik layar, karena bangsa Yahudi lah dalang tindakan terorisme yang sebenarnya.


BERANTAS KEKERASAN & ANIAYA!

49:9. Dan jika ada DUA GOLONGAN DARI ORANG-ORANG MUKMIN berperang maka damaikanlah antara keduanya.  Jika salah satu dari kedua golongan itu BERBUAT ANIAYA terhadap golongan yang lain maka PERANGILAH GOLONGAN YANG BERBUAT ANIAYA ITU SEHINGGA golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
*Jadi, dari ayat ini bukanlah orang kafir yang zalim saja yang harus diperangi, tetapi setiap manusia yang membuat kerusakan dan aniaya di muka bumi.

Abu Bakar menjawab: "Demi Allah, niscayalah saya akan memerangi orang yang memperbedakan antara shalat dan zakat, sebab sesungguhnya zakat adalah haknya harta. Demi Allah andaikata orang-orang itu enggan memberikan kepadaku ikatan-ikatan -yang berhubungan dengan ketentuan zakat - yang dulu pernah mereka tunaikan kepada Rasulullah saw., niscayalah saya akan memerangi mereka sebab keengganan memberikannya itu." (penggalan Hadits Muttafaq ‘alaih)

*Ini dapat menunjukkan keprihatinan kita sebagai umat muslim, dimana tidak sedikit media menginformasikan berbagai gerakan teroris, berbagai tuduhan bid’ah, berbagai ikhtilaf fiqh yang memicu perpecahan, saling menyalahkan perkara furu’iyah, NAMUN alangkah mirisnya ternyata masih banyak umat muslim yang tidak mendirikan sholat atau mendirikan shalat tetapi tidak menunaikan zakat. Ini merupakan kesalahan prioritas yang harus diperbaiki. Jika generasi Abu Bakar dan Umar bin Khatthab masih ada, siapalah yang akan diperangi?


=> Agar tidak terlalu panjang, kami hadirkan beberapa hadits yang sangat penting untuk menguatkan prinsip-prinsip yang telah disebutkan:

Ali ra. berkata: "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?" Beliau saw. menjawab: "BERJALANLAH PERLAHAN-LAHAN - TIDAK TERGESA-GESA, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. (penggalan hadits muttafaq ‘alaihi)

Dari Jabir ra. bahwasanya ia berperang bersama Nabi saw. di daerah dekat Najad - yakni perang Dzatur Riqa'. Setelah Rasulullah saw. kembali – dari perjalanannya – ia pun kembali pula beserta mereka, kemudian mereka sama memperoleh tidur siang dalam suatu lembah yang banyak pohon durinya. Rasulullah saw. turun dan orang-orang lain pun sama berteduh di bawah pohon. Rasulullah saw. itu turun di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan pedangnya di situ.
Kita semua tidur, tiba-tiba Rasulullah saw. memanggil-manggil kita dan di sisinya ada seorang A'rab - orang Arab dari pegunungan, lalu beliau saw. bersabda: "Orang ini telah mengacungkan pedangku padaku, sedang saya tidur tadi, kemudian saya bangun, sedangkan pedang itu terhunus di tangannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghalanghalangi engkau dari perbuatanku ini?" Saya menjawab: "Allah" sampai tiga kali. Tetapi beliau saw. tidak menghukum orang -yang akan membunuhnya- tadi dan beliau pun duduklah. (Muttafaq 'aiaih)

Dalam riwayat Abu Bakar Al-lsma'ili dalam kitab shahihnya demikian: Orang itu berkata: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari perbuatanku ini." Beliau saw. bersabda: "Allah," kemudian jatuhlah pedang itu dari tangannya. Selanjutnya pedang itu diambil oleh Rasulullah saw., lalu bersabda: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari padaku ini?" Orang tadi berkata: "Jadilah engkau - hai Muhammad -sebaik-baiknya orang yang dimintai perlindungan." Rasulullah saw. bersabda pula: "Sukakah engkau menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya ini utusan Allah?" Ia menjawab: "Tidak suka aku demikian, tetapi saya berjanji padamu bahwa SAYA TIDAK AKAN MEMERANGI LAGI PADAMU DAN TIDAK PULA AKAN MENYERTAI KAUM YANG MEMERANGI ENGKAU." Oleh Rasulullah saw. orang tersebut dilepaskan jalannya -dibebaskan, ....


PRINSIP KEENAM (ANCAMAN KERAS):
Teroris diharamkan surga dan menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya.

“Barangsiapa membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) tidak pada waktu/tempatnya maka Allah MENGHARAMKAN SURGA untuknya.”
(Hadits shahih dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya no. 2760, An-Nasai dalam Sunan-nya no. 4761 dari shahabat Abu Bakrah radhiallahu 'anhu)

"Barangsiapa membunuh seorang kafir ahdi, maka dia TIDAK AKAN MENCIUM BAU SURGA, sedang bau surga itu tercium sejauh perjalanan 40 tahun."
(H.R. Bukhari, An-Nasa’I, dan Ibnu Majjah)

“Barang siapa mengganggu seorang dzimmi [kafir yang tidak memerangi dan hidup berdamai dengan Islam], SUNGGUH IA TELAH MENGGANGGUKU dan barang siapa menggangguku SUNGGUH IA TELAH MENGGANGGU ALLAH!” [HR Thabrani dengan Isnad Hasan]

“Barangsiapa yang melakukan kezaliman terhadap orang kafir [dzimmi] yang ada perjanjian dengan pemerintah islam, atau membatalkan haknya, memberatkan kepadanya [beban] lebih dari kadar kesanggupannya, mengambil daripadanya dengan cara yang tidak baik, maka aku akan mempertahankannya di hari Kiamat”

Rasulullah bersabda, "Barang siapa bertindak zalim terhadap seorang yang terikat perjanjian keamanan dengan kamum muslimin atau mengurangi haknya atau membebani lebih dari kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa ridlonya, maka akulah yang akan menjadi lawan si zalim itu kelak di hari kiamat." (H.R. Abu Daud & Baihaqi).

Imam Baihaqi mengeluarkan hadis dari Abdurrahman al-Bilmani, “Rasulullah saw. telah membunuh seorang muslim yang membunuh kafir mua’hid. Kemudian beliau bersabda, ‘Aku telah memuliakan darah orang yang memohon perlindungan”.

Pernah juga dihadapkan kepada Ali ra seorang muslim yang telah membunuh seorang Dzimmi. Ketika terbukti kesalahannya itu, Ali memerintahkan agar ia dibunuh. Akan tetapi, sebelum hal itu terlaksana, datanglah keluarga si korban dan berkata: "Saya mengampuninya." Ali bertanya kepadanya: " Jangan-jangan ada orang yang telah mengancam atau mempertakutimu?" "Tidak," kata orang itu, "Tapi saya pikir pembunuhan terhadap si pembunuh tidak akan menyebabkan saudaraku itu hidup kembali. Berilah aku uang tebusan, aku rela sepenuhnya."Ali berkata: "Anda lebih mengetahui. Barang siapa terikat dengan dzimma kami, maka darahnya sama seperti darah kami (kaum muslimin) dan diyat (uang tebusannya) seperti diyat kami," (HR Thabrani dan Baihaqi).


Akhirnya, sebagai penutup, kami ringkaskan kembali simpulan pembahasan ini:

TELAH DIIZINKAN (BERPERANG) BAGI ORANG-ORANG YANG DIPERANGI (22:39) => JIKA MEREKA MEMBIARKAN KAMU, DAN TIDAK MEMERANGI KAMU SERTA MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU MAKA ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN BAGIMU (UNTUK MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA (4:90) => JIKA MEREKA CONDONG KEPADA PERDAMAIAN, MAKA CONDONGLAH KEPADANYA (8:61) DAN ADAKANLAH ISHLAH (PERDAMAIAN) DI ANTARA MANUSIA (2:224, 4:114, 8:1).

DAN BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA UCAPKAN DAN JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK (73:10) => KEWAJIBAN KAMU HANYALAH MENYAMPAIKAN (3:20) => DAN JIKA BERDEBAT HARUS DENGAN CARA YANG PALING BAIK (29:46) KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK (MEMASUKI) AGAMA (ISLAM) (2:256)

APABILA MELANGGARNYA, ALLAH DAN RASULNYA MENJADI MUSUHNYA (AL-HADITS)


-Islam is the way of life, not only our life, but universe life-
peace loving :)


oleh Muhammad Syukron Fauzi
-------------------------------
*GPIK (Gerakan Pemahaman Islam Komprehensif)