Senin, 22 Oktober 2012

RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 2; Inti)

ELEMEN BERAT BESI, FE-57

Artikel sebelumnya: "RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 1; Prolog)"

Pada tulisan sebelumnya, pembahasan keistimewaan besi hanya menyangkut sudut pandang Fisika Astronomi saja. Empat hal: adanya nova atau supernova, perisai elektromagnetik Sabuk Van Allen (serta paku bumi), magnet bumi, dan dasar kehidupan (Biologi). Kali ini akan dibahas mendalam dari sudut pandang Ilmu Kimia dasar dan fakta sejarah. Tentunya pelajaran Kimia tingkat dasar pernah kita dapatkan. Penulis sengaja menghadirkan dari berbagai sumber agar kita semua dapat memahami seutuhnya dan ‘benar-benar’ menguasai dengan jelas sehingga tidak ragu lagi. Semoga dengan ini iman kita naik secara drastis!!!

Fe (Ferrum= besi) dengan nomor atom 26 dan massa rata-rata: 55,85 terletak di tengah tabel periodik unsur-unsur. Pada periode 4 dan golongan VIIIB. Golongan VIIIB (ada 3 subgolongan), pada urutan pertama, yaitu: Fe-Ru-Os-Hs.

Kata “Al-hadiid” berarti besi ‘tertentu’ (a particular iron) karena artikel “al” kalau dalam bahasa Inggris sama dengan artikel “the”. Berarti kata “Al-hadiid” merujuk pada (unsur) ‘besi tertentu’. [Bagi yang pernah belajar Bahasa Arab pasti paham, bahwa ‘Al-hadiid’ merupakan bentuk ‘isim ma’rifah’ (bukan bentuk ‘isim nakiroh/dasar’) yang mana berarti telah diketahui/tertentu/sudah ditunjuk bendanya]

Pada waktu yang dahulu telah penulis sampaikan mengenai nilai numerik, sudahkan Anda menghafalnya? (link: “NILAI NUMERIK HURUF ARAB”) Nilai kata atau al-jumal “al-hadiid” adalah 57. Terdiri dari Al (31) dan hadiid (26).

Alif = 1, Lam = 30, Ha' = 8, Dal= 4, Ya' = 10, Dal = 4,
1 + 30 + 8 + 4 + 10 + 4 = 31 + 26 = 57.

Jadi, besi atau al-hadiid mempunyai nilai numerik 57, SAMA DENGAN nomor suratnya, yaitu 57 = (19 x 3). KELIPATAN 19 dengan koefisien angka 3. Muncul angka 19 yang merupakan angka keesaaan Allah (link terkait: “MENGAPA 19”)

*Pelajaran Kimia SMA kelas 1:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
# Nomor atom menyatakan jumlah proton dalam atom. Untuk atom netral (jumlah elektron= proton), nomor atom juga menyatakan jumlah elektron.
# Nomor atom adalah khas untuk setiap unsur. Jadi, atom-atom dari unsur besi selalu mempunyai jumlah proton yang sama, yaitu 26.
# Nomor massa= jumlah proton + neutron

• Isotop: atom-atom dari UNSUR YANG SAMA (mempunyai nomor atom sama), tetapi berbeda massanya. Perbedaan massa terjadi karena perbedaan jumlah neutron dalam atom.
Karena isotop dari 1 unsur mempunyai nomor atom sama, maka isotop itu dibedakan hanya dengan menyatakan nomor massanya. Misal, Hidrogen punya 3 isotop, yaitu H-1, H-2, dan H-3 (angka tersebut adalah nomor massanya).
• Isobar: atom dari unsur yang BERBEDA (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama.
• Isoton: atom dari unsur yang BERBEDA (mempunyai nomor atom berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron sama.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Karena, Al-Quran telah menyebut “besi”, yaitu Fe, dan unsurnya sudah ditentukan, sehingga tentulah ‘isotop besi’ yang digunakan.

Ilmu kimia modern mengatakan bahwa besi atau Fe ini hanya mempunyai 4 isotop saja yang stabil (naturally occuring), yaitu:
Fe-54: stabil Fe-57: stabil
Fe-56: stabil Fe-58: stabil

Isotop lain (buatan) yang tidak stabil, dengan waktu paruhnya (tingkat kestabilan): Misalnya, Fe-52: 8,3 jam, Fe-53: 8,5 menit, Fe-55: 2,7 tahun, Fe-59: 44,5 hari, Fe-60: 1.500.000 tahun (extinct radionuclide), juga isotop buatan lainnya dengan waktu paruhnya banyak yang < 1 detik (satuan mili, mikro, sampai nano secon).

*Ingat kembali pelajaran Kimia SMA kelas 2:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Telah diketahui bahwa setiap unsur mempunyai beberapa isotop. Isotop-isotop suatu unsur memiliki sifat kimia yang sama tetapi sifat intinya berbeda, ada yang stabil ada yang radioaktif. Karena isotop-isotop suatu unsur dibedakan oleh jumlah neutron dalam intinya, maka keradioaktifan berkaitan dengan perbandingan jumlah neutron dengan proton dalam inti (n/p).

Bahwa gaya inti (nuclear force) lebih kuat daripada gaya tolak menolak elektrostatik antarproton. Dengan bertambahnya jumlah proton dalam inti, gaya tolak menolak antar proton (muatan yang sama) tentu makin kuat. Jadi, diperlukan lebih banyak neutron untuk menambah gaya inti. Dengan alasan itu, dapat dipahami mengapa harga n/p makin besar seiring bertambahnya nomor atom (untuk unsur yang sudah stabil).

Karena isotop itu memiliki variasi neutron yang berbeda, maka pasti ada yang tidak stabil (karena n/p terlalu besar, terlalu kecil, inti dalam keadaan tereksitasi, atau nilai proton mencapai batas tertentu), sehingga agar stabil perlu melakukan reaksi inti (reaksi nuklir) untuk merubah susunan proton dan atau neutron dalam inti (sehingga berubah menjadi atom lain). Dalam reaksi ini, akan ada peluruhan & waktu utk meluruh menjadi ½ massanya dsb WAKTU PARUH (t1/2=0,693/λ dengan λ=tetapan laju peluruhan; khas untuk tiap isotop). Bersamaan akan terjadi pemancaran sinar alfa, beta, gamma, atau sinar positron, atau terjadi tangkapan elektron.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dari berbagai isotop besi yang ‘stabil’, isotop 57 merupakan SATU-SATUNYA yang memiliki “nuclear spin” (liat http://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_iron). Mungkin karena keistimewaan inilah, Allah menempatkan Surat Al-hadiid sebagai surat ke-57 dalam Al-Quran.

Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31 neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56 mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol (dibulatkan). Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi - itulah mengapa hanya 4 isotop saja yang stabil. Terakhir, yang tidak kalah penting, Fe-57 juga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354, dibulatkan 57.

*Ingat kembali pelajaran Kimia SMA kelas 1:
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
# Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas 1 elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas (sehingga muatan menjadi +1). Kalau energi ionisasi tingkat ke-3 berarti energi yang diperlukan untuk melepas elektron ketiga (artinya dari Fe+2 menjadi Fe+3).

# Massa atom= total massa semua partikel penyusun atom, yaitu proton + neutron + elektron. Massa atom sedikit berbeda dengan nomor massa.
massa proton= 1,0073 sma (satuan massa atom)
massa neutron= 1,0087 sma
massa elektron= 0,0005858 sma
Oleh karena massa 1 proton praktis sama dengan massa 1 neutron, sedangkan massa elektron terlalu kecil sehingga dapat diabaikan. Maka ‘massa atom’ biasanya mendekati bilangan bulat (besi yaitu 56,9354), sama dengan ‘nomor massa’-nya (yaitu 57).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Begitu kita mengenal karakterisitik besi, kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:

• Salah satu isotop besi yang stabil, Fe-57, mempunyai nomor simbol (=nomor massa) 57 SAMA DENGAN nomor surat Al-Hadid, dan SAMA DENGAN nilai numerik dari kata ‘al-hadid’ adalah 57 juga (31+26).
• Besi mempunyai nomor atom 26 (yang menyatakan jumlah elektron = jumlah proton = 26), hal tersebut telah ditunjukkan oleh al-jumal kafa “hadid”. Perlu diketahui juga bahwa ‘hadid’ bermakna umum, yaitu semua besi, kita tahu semua besi pun memiliki nomor atom=jumlah proton sebanyak 26. Selanjutnya silahkan hitung kata “ALLAH” dalam surat Al Hadid dari ayat 1 sampai ayat 25 dimana kata “BESI” terdapat, Anda akan dapatkan bahwa kata “ALLAH” digunakan untuk yang ke-26 pada akhir ayat 25 tersebut!
• Fe-57 mempunyi neutron 31 buah, telah ditunjukkan oleh al-¬jumal dari kata "al". Ingat, kata “Al” menunjukkan ‘tertentu’, ternyata benar bahwa tertentu disini yang dimaksud adalah isotop Fe-57!
• Koefisien 3, dari (57=19x3), menunjukkan ionisasi ting¬kat energi ke-3 yang dilepas sebesar 2957 jk/mol. Surat Al-Hadid (Surat ke-57) mempunyai 29 AYAT atau kodetifikasi 2957!
• Peneliti Al-Quran dari kelompok Fakir 60 di Amerika Seri¬kat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam surat ini seluruhnya adalah 574 kata. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah satu isotop yang stabil dari 4 isotop yang ada" atau berarti juga "yang mempunyai 4 tingkatan energi".
• Enkripsi pada keempat isotop stabil, Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 atau: 54565758 = 19 x 2871882
• Demikian juga massa atom Fe-57, 56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
• Bukan suatu kebetulan, jika nomor surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan dengan angka 19.

5+7+2+5=19.

• Bukan pula suatu kebetulan jika Surat Besi diletakkan di tengah Al-Quran (surat ke-57 dari 114 surat), sebagaimana elemen besi terletak di tengah tabel periodik (golongan ke 8 dari total 16 golongan).
• Dari sisi matematika, angka 57 dan 29 tergolong ajaib ka¬rena angka-angka tersebut merupakan:
57x29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +...+ 57 SAMA DENGAN (19 x 87)


Hal yang menakjubkan lainnya adalah keterangan yang berhubungan dengan "rahasia" Dzulkarnain pada Surat AL-KAHFI (18) ayat 94-98 (silakan buka Al-Quran Anda), yang berarti "gua” untuk mengurung ya’juj dan ma’juj. Ayat tersebut berkisah tentang "PINTU BESI" yang dibangun oleh Dzulkarnain "di antara kedua puncak gunung".

Dalam buku “The Genesis Flood” menjelaskan bahwa di puncak gunung Himalaya yang tertinggi, ternyata di sana ditemukan fosil-fosil binatang laut, dan ada pula bentuk-bentuk bukit jenis lautan. Ini menandakan bahwa bumi setinggi gunung Himalaya pernah jadi LAUTAN. Maksudnya, bukan tidak mungkin keadaan Ya’juj dan Ma’juj sekarang terpendam oleh putaran zaman. Bisa juga dinding besi itu terpendam oleh pelapukan tanah atau tertimbun di antara salju kutub utara atau selatan. Kata sarjana, kutub utara pernah terbuka, tapi sekarang tertutup. Dunia sering dilanda gempa, mungkin ini kuncinya.

Suatu saat itu akan hancur dengan kehendak Allah, ketika kiamat telah dekat. Ya’juj dan ma’juj berhasil keluar dan datang sangat deras dari tempat yang tinggi laksana derasnya gelombang “menghancurkan apa pun” yang ditemui dan mereka memenuhi permukaan bumi (inti H.R. Muslim melalui Nawas bin Sam’an ra., shahih). Tanda-tanda kiamat ini menarik perhatian ilmuwan Barat. Namun, satu hal, tampaknya para arkeolog telah menemukan "Pintu Besi" yang dimaksud oleh Al-Quran di Derbent, termasuk dalam wilayah Uni Sovyet dahulu, seperti tercantum dalam Encyclopedia Columbia.

*Penting untuk diketahui bahwa sebelum Nabi Muhammad lahir, agama Allah pernah jaya dari belahan bumi TIMUR dan BARAT oleh Dzulkarnain.


INTISARI:

Dengan demikian, kata “Besi” ini menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, antara lain:

1. Besi ‘diturunkan’ secara intrinksik dari langit melalui meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu.
2. Besi diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: Selain sebagai senjata tajam dan alat perang, inti besi dan nikel membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa.
3. Besi berperan penting dalam kehidupan di bumi: membentuk medan magnet untuk menahan gas dan air, pembentukan Haemoglobin pada manusia & hewan, serta klorofil pada tumbuhan.
4. ‘Berbagai ilmu kimia modern’ telah dicakup secara tidak langsung: nomor atom, massa atom, proton, neutron, elektron, energi ionisasai, jumlah isotop, tingkat kestabilan, dll. Misalnya isotop stabil Fe-57, nomor atom 26 (“Hadiid”) dan jumlah neutron 31 (“Al”). “Design angka 19 pun selalu berlaku!” (note: “MENGAPA 19”). Subhanallah luarr biasaa!
5. Besi atau Pintu Besi Raksasa Dzulkarnain diisyaratkan berhubungan dengan salah satu tanda datangnya kiamat - hancur secara fisik - ketika bangsa yang dinamakan Ya'juj dan Ma'juj menimbulkan keru¬sakan di bumi.

Artikel terkait: “YAKINLAH SEYAKIN-YAKINNYA”


Sumber penulisan:
1. Diambil pokok-pokok dari salah satu bab di “Matematika Alam Semesta” (e-book) karya Arifin Muftie, dengan penambahan;
2. Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi
3. Buku Kimia SMA kurikulum 2004 kelas X (1A) karya Michael Purba; hlm. 82, 88-92, 97-98, & 111-113;
4. Buku Kimia SMA kurikulum 1994 kelas XI (2B) karya Michael Purba; hlm 118-122;
5. Situs http://alisaid.wordpress.com/;
6. Buku pada bab berjudul “Sepuluh Tanda Besar Hari Kiamat”;
7. Situs-situs kimia ferum (Fe) http://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_iron, http://en.wikipedia.org/wiki/Iron, http://ie.lbl.gov/education/parent/Fe_iso.htm, http://www.tracesciences.com/fe.htm


(untuk membuka pandangan dalam rangka membawa perubahan, semakin yakin terhadap agama Islam dan menghilangkan keraguan, meningkatkan iman secara ‘drastis’, agar kita lebih ‘bersemangat dan istiqomah’ membaca Al-Quran, serta menciptakan ‘rasa’ yang amat berbeda ketika membaca/mendengarnya Al-Quran)

Senin, 15 Oktober 2012

SALAH SATU KESALAHAN SEBAGIAN MUSLIM TERKAIT PUASA ARAFAH

Sebagian kaum muslim berpuasa selama dua hari pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijah, akan tetapi tidak berpuasa pada hari-hari sebelumnya. Karena mereka beranggapan bahwa hal itu merupakan sunnah Nabi saw. atau hanya sekadar ikut-ikutan. Tanggal 8 Dzulhijah disebut puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah disebut puasa Arafah.

*Sesuai perhitungan yang sangat tepat dengan metode hisab, bahwa Idul Adha akan jatuh pada Hari JUMAT, 26 Oktober 2012. Sehingga Puasa Arafah (9 Dzulhijah) bertepatan pada hari Kamis 25 Oktober 2012 dan tanggal 8 Dzulhijah bertepatan pada hari Rabu 24 Oktober 2012.

Untuk puasa Arafah tentu sudah dengan jelas kita ketahui bersama bahwa hukumnya sunnah muakkad, ada dalil-dalil shahih yg menguatkan, ditambah dengan keutamaannya yang amat besar.

Untuk puasa Tarwiyah (8 Dzulhijah) inilah yang perlu diluruskan kembali. Mari kita simak beberapa penjelasan berikut.

"TIDAK ADA satu hadits pun yang 'jelas dan tegas' menyatakan sunnah berpuasa pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijah)." TIDAK ADA DALIL yang SAH untuk puasa Tarwiyah.

Adapun hadits yang ada adalah:

"Puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun".

Dikatakan bahwa hadits ini dho’if. Namun, setelah diteliti sesuai "dirooyah" (cabang dari 'Ulumul Hadits yang mengkaji analisa perawi dan sanad) maka ulama menyimpulkan bahwa hadits ini sampai pada tingkatan MAUDHU' (tertolak/palsu).

*Berkaitan dengan hadits dho’if (bukan maudhu’) terdapat 2 pendapat:
1. Boleh diamalkan/digunakan sebagai dalil jika itu HANYA TERKAIT FADHILAH AMAL yang tidak menyangkut aqidah dan hukum halal haram (pendapat ini lebih kuat).
2. Tetap tidak boleh diamalkan/digunakan.

Nah, sedangkan hadits maudhu' adalah jenis hadits dho’if dengan tingkatan terendah sehingga banyak ulama juga membagi dalam tingkatan hadits tersendiri di bawah dho’if, artinya hadits terburuk (karena sebenarnya sama sekali bukan hadits, yaitu berasal dari perawi dusta)

------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN 1: Kita perlu lebih memahami dasar/dalil dalam beramal, tidak cukup hanya sekadar ikut-ikutan, dan tidak boleh berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijah secara khusus dengan niat seperti hadits tersebut di atas.

Namun, kesimpulan tidak boleh berhenti sampai di sini. Beberapa pandangan yang tidak komprehensif lantas menyatakan sama sekali tidak boleh berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijah tersebut, bahkan menganggap amalan ini tertolak. Hal ini kurang tepat, mari kita simak penjelasan selanjutnya.
------------------------------------------------------------------------------------

Prinsip berpuasa adalah boleh berpuasa kapan saja kecuali 6 hari terlarang (haram): 1 Syawal, 10, 11, 12, 13 Dzulhijah, dan 1 hari sebelum puasa Ramadhan*.
*Sebagian ulama hanya memakruhkan

Dengan demikian, pada prinsipnya puasa Tarwiyah adalah tidak dilarang. Namun, para ulama sepakat bahwa mengamalkan hadits maudhu’ (palsu) adalah terlarang. Oleh karena itu, dalam mengamalkan puasa Tarwiyah tidak boleh mendasarkan pada hadits yang palsu, akan tetapi boleh mengamalkannya dengan mendasarkan pada hadits shahih berikut ini:

Ibnu Abbas ra. meriwayatkan Rasulullah saw. bersabda:

Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada SEPULUH HARI PERTAMA di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah! walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR Bukhari, hadist ini shahih)

Beberapa istri Nabi mengatakan: "Adalah Rasulullah saw. berpuasa pada 9 hari awal Dzulhijah, hari ‘Asyura (10 Muharram), puasa 3 hari tiap bulan” (H.R. Abu Dawud, juga H.R. Ahmad dan H.R. Nasa'i, hadits ini shahih).

Rasul juga bersabda: “Jika kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi, hadits ini hasan)

------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN 2: Dengan demikian, puasa dapat dilakukan antara tanggal 1-9 Dzulhijah, dengan tidak terlalu fokus/mengistimewakan hari ke-8 Dzulhijah karena memang tidak ada dasar untuk berpuasa pada hari ke-8 secara khusus. Baik berpuasa penuh 9 hari atau pada sebagian harinya. Oleh karena itu, tetap boleh berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijah, namun niatnya adalah karena mengejar fadhilah atas hadits-hadits shahih/hasan tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------

Untuk puasa tanggal 9 Arafah tahun ini bertepatan dengan hari Kamis, 25 Oktober 2012. Artinya, ada 2 keutamaan: keutamaan hari Kamis yaitu pelaporan amal mingguan oleh malaikat dan keutamaan puasa Arafah.

Banyak dalil shahih menunjukkan keutamaannya yang amat besar, antara lain:

Dari Abi Qatadah ra., ia berkata Rasulullah saw. telah bersabda: "Puasa hari Arafah itu dapat menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang." (RIWAYAT JAMA'AH kecuali Bukhari dan Tarmidzi)
*Al Jama'ah berarti diriwayatkan oleh para perawi yang banyak sekali jumlahnya.

"Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu.” [Shahih riwayat Imam Muslim, Abu Dawud , Ahmad , Baihaqi, dan lain-lain]

Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari yang dimana Allah memerdekakan banyak hamba-hamba-Nya dari neraka daripada hari Arafah. Allah sesungguhnya mendekati mereka dan membangganggakan mereka kepada para Malaikat seraya berkata: Apa saja yang mereka inginkan? (akan Aku kabulkan)." (HR. Muslim, juga Tirmidzi, hadist ini shahih).

Apalagi bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji. Ketika wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah hendaknya seseorang memperbanyak doa, berdzikir, dan membaca Al-Qur`an.

Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Rasulullah saw. bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah.”


-semoga bermanfaat dan semoga kita bisa mendapatkan keutamaannya--