Senin, 18 Desember 2017

RENUNGAN UMAT AKHIR ZAMAN

Renungan bagi para penuntut ilmu dan para pengajar ilmu (da’i, ustadz, ustadzah):

Bersabda Rasulullah saw. “Hampir tiba masanya kalian DIPEREBUTKAN seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian BANYAK, namun kalian seperti BUIH MENGAPUNG. Dan Allah telah MENCABUT RASA GENTAR DARI DADA MUSUH KALIAN terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit AL-WAHN.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi Muhammad saw. bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (H.R. Ahmad & Abu Dawud, shahih)

Buih lautan, jumlahnya BANYAK NAMUN BAGAIMANA DARI SEGI KUALITAS? Jika kita ingin melihat jumlah orang Islam, lihatlah shalat Jumat. Jika kita ingin melihat jumlah orang beriman, lihatlah shalat shubuh berjamaah.

Buih lautan, ia BANYAK NAMUN MUDAH TEECERAI BERAI entah karena dipisahkan atau karena sengaja memisahkan diri karena ego/kesombongan/kedengkian/fanatik atau memang tak peduli.

Buih lautan, ia memiliki IKATAN YANG LEMAH. Mudah dipecah belah padahal sebenarnya masuk dalam ranah khilafiyah. Tak tahu mana ushuliyah mana furu'iyah. Hingga bersikap keras dalam perbedaan yang sebenarnya furu'iyah namun justru tidak tegas dalam penyimpangan ushuliyah. Serta mudah diprovokasi dengan sekat-sekat hizbiyah.

Buih lautan, ia MENGIKUTI KEMANA ARAH OMBAK. Ia mudah terpengaruh mengikuti media-media mainstream, sementara media-media utama saat ini bukanlah media pro Islam. Ia yang terperangkap dalam ghawzul fikri yang digencarkan melalui media-media. Ia yang tak sadar telah dipengaruhi pemikiran liberalisme, sekulerisme, pluralisme. Ia lebih mendominasi akal, realita, dan permainan logika daripada syariat dan ijma' ulama.

Buih lautan, ia yang DIPEREBUTKAN yaitu mudah dipengaruhi kaum kuffar dan munafik terselubung untuk kepentingan mereka. Bahkan berkasih sayang dan loyal terhadap orang-orang kafir. Ia yang tak mampu membedakan batasan 1. toleransi, 2. muamalah, dan 3. makna berbuat adil kepada "sesama muslim" dan kepada non muslim.

Buih lautan, ia yang kehadirannya justru membuat musuh-musuh Allah menyombongkan diri, HILANGNYA RASA GENTAR & RASA SEGAN, sehingga Islam makin hina dan mudah dihinakan oleh mereka.

Buih lautan, ia yang tak fokus kemana tujuan berlabuh. Ia yang dihinggapi PENYAKIT WAHN, cinta dunia dan takut mati, hingga alergi dengan berbagai bentuk gerakan jihad dan ghirah perjuangan. Ia yang mudah diiming-imingi oleh harta, dana, maupun tahta.

Lantas renungan kita adalah, adakah salah satu saja sifat buih lautan dalam diri kita??

Q.S. Ali ‘Imran (3:103): “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.”

Q.S. Ash-Shaff (61:4): “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Mari rapatkan barisan, satukan ukhuwah, bersinergi berjamaah menggapai izzah!:)
Top of Form