Jumat, 27 April 2018

DUNIA ITU HINA & MENYEDIHKAN SEKALI…


Sebuah hadits revolusioner dalam Kitab Hadits Riyadhus Shalihin yang sangat menyentuh hati bagi setiap mu’min yang berpikir:

Jabir ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. melewati sebuah pasar dan orang-orang berada di sekelilingnya. Kemudian beliau melewati "bangkai" seekor kambing  yang kecil daun telinganya. Beliau mengambil dan memegang bagian telinganya seraya bersabda, "Siapakah di antara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?" Mereka menjawab, "Kami tidak suka memilikinya SAMA SEKALI. Apa yang akan kami lakukan dengannya?" Rasulullah saw. bertanya, "Maukah ini menjadi milik kalian?" Mereka menjawab, "Demi Allah, KALAUPUN ia hidup, ia CACAT. Kupingnya kecil. BAGAIMANA MUNGKIN kami menginginkannya, sedangkan ia MATI." Beliau bersabda, "DUNIA LEBIH HINA bagi Allah daripada BANGKAI ini bagi kalian." (H.R. Muslim)

Untuk memahami hadits tersebut tentu tidak bisa diartikan secara letterlek/tekstual, karena dunia berupa langit dan bumi pun sudah begitu indah, namun melihatnya haruslah dengan konsep relativitas, yaitu relatif terhadap ‘keagungan dan keindahan surga’. Untuk memahami hadits di atas, mari kita simak kembali tulisan berikut:

Maka hadits tersebut bukanlah bermakna berlebih-lebihan/hiperbola. Namun, itulah kebenaran hakiki yang selayaknya kita renungi bersama. “Karenanya, sungguh ironis apabila kita bersusah payah mengejar dunia, namun tidak bersungguh-sungguh mengejar akhirat.”

Sungguh, penghayatan tentang ini merupakan “rahasia untuk berlomba dalam kebaikan” serta rumus ampuh penghancur celah syetan bernama riya’ (rahasia ikhlas beribadah hanya karena Allah).

“Dan tiadalah kehidupan DUNIA ini, selain dari MAIN-MAIN dan SENDA GURAU BELAKA. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Al-An'aam: 32)

“Dan tiadalah kehidupan DUNIA ini melainkan SENDA GURAU dan MAIN-MAIN. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Al-Ankabuut: 64)

“Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam LAUTAN. Maka hendaklah ia melihat APA YANG DIBAWA OLEH JARI tersebut ketika diangkat?” (H.R. Muslim)