Risi tidak jarang kita mendengar kata "rohis"
dihubung-hubungkankan dengan kata "teroris". Tentu ini sangat
tidak
benar, akan tetapi kenyataannya pun ada segelintir
aktivis Islam yang memang terseret dalam arus terorisme. Hal ini hanya
menunjukkan
ketidakfahamannya terhadap ajaran Islam. Oleh
karena itu,
kami hadirkan tulisan dan pembahasan yang sangat lengkap ini untuk
meluruskan tentang hal itu dan mencegah hal tersebut terjadi kepada
Saudara-Saudara kita.
-Persembahan untuk Kedamaian
Dunia-
(cukup baca 1x untuk seumur hidup, bagikan
kepada sahabat & anggota keluarga Anda)
1.
Meluruskan kesalahpahaman tentang jihad perang,
2.
Memberikan wacana komprehensif dari banyak dalil/nash, dan
3.
Menyatakan dengan tegas KESALAHAN PARA TERORIS dalam
memahami Islam,
4.
Larangan dan ancaman keras terhadap siapa yang memahami ayat (maupun hadits)
dengan
nafsu dan/atau secara sepotong-sepotong, serta
5.
Memberikan
klarifikasi kepada umat non muslim yang menyangka bahwa Islam adalah agama
teroris dan kekerasan.
[1] disinyalir adanya situs-situs
pendukung/mengajak ke arah terorisme, [2] pemberitaan di media bahwa mereka mulai
banyak menyesatkan melalui media facebook untuk
kaderisasi awal, [3] disinyalir sangat-sangat banyaknya situs penghina Islam
dan penghina Nabi Muhammad saw., baik di facebook
maupun blog, [4] sebagian muslim yang
masih salah paham, bahkan ada pula anggota DPR yang mendukung,
[5] Islamophobia (keengganan belajar
Islam) yang mulai merajalela, [6] keengganan sebagian masyarakat
untuk menuntut ilmu dalam majelis/kajian, [7] dan bahkan adanya
larangan
orang tua untuk anaknya yang ingin mendalami ilmu agama karena takut terseret arus
terorisme yang telah marak!
Karenanya, hal ini tidak bisa dibiarkan
dan harus segera diluruskan. Bahkan banyak negara di dunia sekarang membenci
dan memusuhi Islam (apalagi Islam saat ini pun bukanlah agama mayoritas
di seluruh dunia), bahkan sebuah kisah yang menanyakan cita-cita pada anak kecil,
bukanlah ingin menjadi ilmuwan atau insinyur tetapi cita-citanya ialah
MEGHANCURKAN ISLAM! (karena Islam sudah dianggap identik dengan kekerasan
di mata non muslim), bahkan di Eropa pun telah beredar berita “Kekejaman Islam
terhadap Umatnya” ketika kasus Ahmadiyah yang dulu mencuat.
Dengan satu wacana ini, insyaAllah umat muslim tidak
akan dapat terseret dalam arus terorisme meskipun dihasut dengan 1001 cara.
Dan untuk para orang tua, izinkan dan doronglah putra-putrinya untuk
mempelajari Islam lebih dalam di majelis
ilmu/pesantren/ma’had.
Maka marilah kita luangkan waktu untuk mempelajari banyak ayat Al-Quran tentang
ini, dengan penjelasan paling aman, yaitu tafsir ayat dengan ayat.
Sungguh perintah jihad dengan maksud perang (membunuh orang
kafir) sangatlah banyak dijumpai, baik dalam nash Al-Quran maupun Hadits [jihad
tidak hanya dimaknai hanya untuk ‘perang’, hal ini telah disabdakan Nabi
dalam
beberapa haditsnya, akan tetapi memang tingkatan tertinggi jihad ialah jihad
jiwa raga yaitu perang ]. Namun, ada BEBERAPA SYARAT YANG MEMPERBOLEHKAN
DILAKUKANNYA JIHAD PERANG. Mari kita langsung merujuk ke firman-firman
Allah:
BEBERAPA NASH (DALIL) YANG DISALAHTAFSIRKAN/DISALAHGUNAKAN:
Ayat-ayat berikut ini harus dipahami secara
kontekstual dan komprehensif, tidak boleh ditafsirkan secara
terpotong-potong/ayat yang berdiri sendiri.
2:216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu
benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
2:244. Dan berperanglah
kamu sekalian di jalan Allah ....
4:74. Karena itu hendaklah orang-orang yang
menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah.
4:84. Maka berperanglah kamu pada jalan Allah ....
4:89. ... Maka jika mereka berpaling, tawan dan BUNUHLAH
MEREKA DI MANA SAJA KAMU
MENEMUINYA, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung,
dan jangan (pula) menjadi penolong, (Ini termasuk ayat populer yang digunakan teroris)
5:35. ... dan
berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
8:39. Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu
semata-mata untuk Allah. Jika mereka
berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka
kerjakan.
9:5. Apabila
sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka BUNUHLAH ORANG-ORANG MUSYRIKIN ITU DI MANA SAJA KAMU JUMPAI MEREKA, DAN
TANGKAPLAH MEREKA. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika
mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan
kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Ini termasuk ayat populer
yang digunakan teroris)
9:29. PERANGILAH
ORANG-ORANG YANG TIDAK BERIMAN kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari
kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan
Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar
jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
9:111. Sesungguhnya Allah telah membeli dari
orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Mereka berperang pada jalan
Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.
9:123. Hai orang-orang yang beriman, PERANGILAH ORANG-ORANG KAFIR YANG DI
SEKITAR KAMU ITU, dan HENDAKLAH MEREKA MENEMUI KEKERASAN DARIPADAMU, dan
ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
33:61. dalam keadaan terlaknat. Di mana saja
mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.
47:4. Apabila kamu bertemu dengan orang-orang
kafir (di medan perang) maka
pancunglah batang leher mereka.
61:4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berperang di jalan-Nya
dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.
66:9. Hai Nabi,
perangilah orang-orang kafir dan
orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah
neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.
Contoh hadits yang mereka gunakan:
… “Apakah jihad itu?” beliau
bersabda, “Engkau perangi orang-orang kafir jika engkau bertemu dengan mereka.” … (penggalan H.R. Ahmad)
Dari Ibnu Umar
ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:
"Aku
diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat. dan menunaikan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan yang
sedemikian itu, terpeliharalah daripadaku darah dan harta mereka, kecuali menurut hukum Islam, sedang perhitungan amal
mereka terserah pada Allah Ta’ala." (Muttafaq 'alaih, termasuk Hadits Arba’in)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka celakalah yang mengamalkan ayat-ayat dan hadits-hadits
tersebut tanpa memahaminya lebih dalam. Celakalah yang hanya memahaminya secara
harfiah. Ini menjadi pelajaran bagi para penuntut & pengajar ilmu, sebanyak
apapun dalil yang dijadikan hujjah, namun ia harus meninggalkan sifat
fanatik dan bersedia memandang secara komprehensif serta tidak mengabaikan
latar belakang historis/kondisi dalil itu ada. Oleh
karena itu, ayat-ayat dan hadits di atas harus ditafsirkan dan dijelaskan lebih
lanjut, dan tafsir paling baik dan paling tepat adalah tafsir ayat dengan ayat*:
*Imam Ibnu Katsir berkata: Kalau ada orang bertanya, manakah
jalan terbaik dalam ilmu tafsir? Jawabnya adalah: Sesungguhnya jalan terbaik
dalam ilmu tafsir adalah Al-Quran ditafsirkan dengan ayat. Yang
mujmal (global) dalam 1 ayat maka akan diperinci dalam ayat lain. Apabila belum
cukup jelas, maka dengan As-Sunnah atau hadits.
Adapun pasal-pasal dan ketentuan perundang-undangan perjihadan
telah jelas dalam Al-Quran itu sendiri, dan jumlah ayat tentang
persyaratan/kondisi diperbolehkannya jihad perang justru JAUH LEBIH BANYAK daripada
ayat-ayat yang mereka jadikan hujjah yang
ditafsirkan secara terpotong-potong.
Mari kita simak ENAM PRINSIP/KAIDAH BOLEHNYA
JIHAD PERANG berikut:
PRINSIP PERTAMA:
Diizinkan berperang hanya jika diperangi/diusir (defensif)
PRINSIP KEDUA:
Mengupayakan perdamaian, sabar, berbuat baik, dan adil
jika tidak diperangi.
PRINSIP KETIGA:
Islam adalah agama rahmat bagi
semesta alam.
PRINSIP KEEMPAT:
Kewajiban dakwah (menyampaikan ayat) dengan cara yang
baik, bukan memerangi.
PRINSIP KELIMA:
Tidak ada paksaan memasuki agama Islam. (kaidah dasar
yang sering kita baca)
PRINSIP KEENAM (ANCAMAN KERAS):
Teroris diharamkan surga dan menjadi musuh Allah dan
Rasul-Nya.
Penjabaran dan penjelasan dari banyak dalil terkait:
PRINSIP PERTAMA:
Diizinkan berperang hanya jika diperangi/diusir (defensif)
2:190. Dan perangilah di jalan Allah ORANG-ORANG YANG MEMERANGI KAMU, (TETAPI)
JANGANLAH KAMU MELAMPAUI BATAS, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.
2:191. Dan
bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH MEREKA DARI TEMPAT
MEREKA TELAH MENGUSIR KAMU (MEKKAH); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari
pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi
mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka MEMERANGI KAMU di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah
balasan bagi orang-orang kafir. [lihat pula 2:217, 9:13, 22:40]
*Mungkin ada
yang berhujjah bahwa Penaklukan kota Makkah merupakan bukti dan ajaran
Rasulullah untuk melakukan ekspansi (offensif) ke negara/wilayah lain. Kita tidak boleh tergesa-gesa menyimpulkan
hal itu. Bukankah di Al-Quran juga sudah jelas bahwa ekspansi ke
Makkah adalah karena merebut haknya, karena muslim telah dizalimi terlebih
dahulu, bahkan diusir terang-terangan. Maka ekspansi (offensif) seperti ini MASIH
DALAM SATU KAIDAH/PRINSIP ISLAM, YAITU DEFENSIF (menyerang hanya jika diserang/diganggu).
Karena Islam adalah agama rahmat untuk semesta alam, sudah tentu Islam mengajarkan perdamaian.
2:193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan
(sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. JIKA MEREKA BERHENTI
(DARI MEMUSUHI KAMU), MAKA TIDAK ADA PERMUSUHAN (LAGI), kecuali terhadap ORANG-ORANG
YANG LALIM.
*Ayat ayat yang berisi
perintah untuk berperang, dalam riwayatnya turun ketika Nabi Muhammad saw.
sedang
diserang secara terus menerus.
Namun Nabi pun nyatanya masih belum mau memerangi mereka (kaum yang memerangi) sebelum
perintah Allah turun!
2:194. Oleh sebab itu barang SIAPA YANG
MENYERANG KAMU, MAKA SERANGLAH IA, seimbang dengan serangannya terhadapmu.
2:217. Mereka
bertanya kepadamu tentang berperang
pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang
dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN
ALLAH, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan MENGUSIR
PENDUDUKNYA DARI SEKITARNYA, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat
fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. MEREKA TIDAK HENTI-HENTINYA
MEMERANGI KAMU SAMPAI MEREKA (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.
2:246. Apakah
kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika
mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang
raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi
mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang,
kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya KAMI TELAH DIUSIR DARI KAMPUNG
HALAMAN KAMI DAN DARI ANAK-ANAK KAMI?" Maka tatkala perang itu diwajibkan
atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara
mereka. Dan Allah Maha mengetahui orang-orang yang lalim.
3:195. ... Maka
orang-orang yang BERHIJRAH, YANG DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMANNYA, YANG DISAKITI
PADA JALAN-KU, yang berperang
dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan
pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang
baik."
4:75. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela)
orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang
semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari NEGERI INI (MEKKAH)
YANG LALIM PENDUDUKNYA dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah
kami penolong dari sisi Engkau!".
4:90. kecuali orang-orang yang meminta
perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada
perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka
merasa keberatan untuk memerangi
kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi
kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. TETAPI JIKA MEREKA
MEMBIARKAN KAMU, DAN TIDAK MEMERANGI
KAMU SERTA MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU MAKA ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN
BAGIMU (UNTUK MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA.
4:91. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan)
yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman daripada kamu dan aman (pula) dari
kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun
ke dalamnya. Karena itu JIKA MEREKA TIDAK MEMBIARKAN KAMU DAN (TIDAK) MAU
MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU, SERTA (TIDAK) MENAHAN TANGAN MEREKA (DARI MEMERANGIMU), MAKA TAWANLAH MEREKA DAN
BUNUHLAH MEREKA DI MANA SAJA KAMU MENEMUI MEREKA, dan merekalah orang-orang
yang KAMI BERIKAN KEPADAMU ALASAN YANG NYATA (untuk menawan dan membunuh)
mereka.
4:94. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
pergi (berperang) di jalan
Allah, MAKA TELITILAH dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang
mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin"
(lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia,
karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu,
lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah.
5:33.
Sesungguhnya pembalasan terhadap ORANG-ORANG YANG MEMERANGI Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi,
hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka
dengan bersilangan, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang
demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat
mereka beroleh siksaan yang besar,
8:15. Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir
YANG SEDANG MENYERANGMU, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).
9:9. Mereka
MENUKARKAN AYAT-AYAT ALLAH dengan harga yang sedikit, LALU MEREKA MENGHALANGI
(MANUSIA) DARI JALAN ALLAH. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan
itu.
9:10. Mereka
TIDAK MEMELIHARA (HUBUNGAN) KERABAT TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN DAN TIDAK (PULA
MENGINDAHKAN) PERJANJIAN. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
9:12. Jika
mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca
agamamu, maka perangilah PEMIMPIN-PEMIMPIN
ORANG-ORANG KAFIR ITU, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang
tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti.
9:13.
Mengapakah kamu tidak memerangi
orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras
kemauannya untuk MENGUSIR RASUL DAN MEREKALAH YANG PERTAMA KALI MEMULAI MEMERANGI KAMU? Mengapakah kamu takut
kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu
benar-benar orang yang beriman.
9:36.
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan PERANGILAH KAUM MUSYRIKIN ITU SEMUANYA SEBAGAIMANA MEREKA PUN
MEMERANGI KAMU SEMUANYA; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa.
22:39. TELAH DIIZINKAN (BERPERANG) BAGI ORANG-ORANG YANG DIPERANGI, karena sesungguhnya mereka
telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka
itu.
22:40. (yaitu) orang-orang yang TELAH DIUSIR
DARI KAMPUNG HALAMAN MEREKA TANPA ALASAN YANG BENAR,
33:60. Sesungguhnya JIKA TIDAK BERHENTI
orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang
yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (DARI MENYAKITIMU), NISCAYA KAMI
PERINTAHKAN KAMU (UNTUK MEMERANGI)
MEREKA, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam
waktu yang sebentar,
60:1. ... mereka
MENGUSIR RASUL DAN (MENGUSIR) KAMU karena kamu beriman kepada Allah,
60:9.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu ORANG-ORANG
YANG MEMERANGI KAMU KARENA AGAMA
DAN MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU DAN MEMBANTU (ORANG LAIN) UNTUK MENGUSIRMU. Dan
barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang LALIM.
PRINSIP KEDUA:
Mengupayakan perdamaian, sabar, berbuat baik, dan adil
jika tidak diperangi.
2:224.
Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk
berbuat kebajikan, bertakwa dan MENGADAKAN ISHLAH DI ANTARA MANUSIA. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [ayat lain yang senada: 4:114, 8:1)
8:61. DAN JIKA MEREKA CONDONG KEPADA PERDAMAIAN,
MAKA CONDONGLAH KEPADANYA dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
9:6. Dan jika
seorang di antara orang-orang MUSYRIKIN ITU MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADAMU, MAKA
LINDUNGILAH ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia
ke TEMPAT YANG AMAN BAGINYA. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.
9:7. ... MAKA
SELAMA MEREKA BERLAKU LURUS TERHADAPMU, HENDAKLAH KAMU BERLAKU LURUS (PULA)
TERHADAP MEREKA. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa.
42:15. Maka karena itu serulah (mereka kepada
agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah
mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua
Kitab yang diturunkan Allah dan AKU DIPERINTAHKAN SUPAYA BERLAKU ADIL DI ANTARA
KAMU. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. BAGI KAMI AMAL-AMAL KAMI DAN BAGI
KAMU AMAL-AMAL KAMU. TIDAK ADA PERTENGKARAN ANTARA KAMI DAN KAMU, Allah
mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)"
45:14. Katakanlah kepada orang-orang yang
beriman hendaklah mereka MEMAAFKAN orang-orang yang tiada takut akan hari-hari
Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka
kerjakan.
73:10. Dan BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA
UCAPKAN dan JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK.
60:8. Allah
tiada melarang kamu untuk BERBUAT BAIK DAN BERLAKU ADIL TERHADAP ORANG-ORANG
YANG TIADA MEMERANGIMU KARENA AGAMA DAN TIDAK (PULA) MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berlaku adil.
PRINSIP KETIGA:
Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam.
21:107. Dan tiadalah Kami mengutuskamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.
*Apakah membunuh orang-orang -walaupun tidak
seiman-
merupakan perbuatan rahmat bagi sekalian alam??
Hadits riwayat Muslim dari Abu
Hurairah, dikatakan , “Wahai Rasulullah, berdoalah kejelekan kepada
orang-orang musyrik.” Beliau pun menjawab, “Aku tidak diutus sebagai pelaknat,
hanyalah aku diutus sebagai rahmat.”
3:159. Maka dengan rahmat Allah Engkau berbuat lemah lembut kepada
mereka. Jikalau Engkau kasar ucapannya dan kasar qalbunya, mereka akan lari
dari sisimu.
PRINSIP KEEMPAT:
Kewajiban dakwah (menyampaikan ayat) dengan cara yang
baik, bukan memerangi.
3:20. Kemudian
jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku
menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang
mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab
dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?"
Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, DAN JIKA
MEREKA BERPALING, MAKA KEWAJIBAN KAMU HANYALAH MENYAMPAIKAN (ayat-ayat Allah).
Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
29:46. Dan JANGANLAH KAMU BERDEBAT DENGAN AHLI
KITAB, MELAINKAN DENGAN CARA YANG PALING BAIK, kecuali dengan orang-ORANG LALIM
di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab)
yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan
Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri".
*Ini juga dapat menjadi renungan
bagi para
da’i,
agar tidak hanya berdakwah kepada sesama muslim
saja.
PRINSIP KELIMA:
Tidak ada paksaan memasuki agama Islam. (kaidah dasar
yang sering kita baca)
2:256. TIDAK
ADA PAKSAAN UNTUK (MEMASUKI) AGAMA (ISLAM).
10:99. Dan jika
Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak)
memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya??
18:29. Dan
katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang
ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir)
biarlah ia kafir".
109:6.
Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku".
"Barangsiapa yang
membunuh seseorang manusia bukan karena sebagai hukuman membunuh orang atau
dengan sebab membuat kerusakan di bumi - merampok dan lain-lain, maka ia
seolah-olah membunuh manusia seluruhnya dan barangsiapa memelihara
kehidupan seseorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan
manusia seluruhnya." (Al-Maidah: 32)
Mengapa mereka masih tak henti-hentinya dalam aksi teroris
itu, padahal Nabi melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak kaum musyrikin
dalam peperangan, sungguh miris jika kaum muslimin pun menjadi
korban aksi teroris mereka.
Jihad perang memang wajib, namun ada saatnya dan ada
kondisinya, dan saat ini Indonesia bukanlah medan perang karena Indonesia
adalah negara yang damai. Hal ini berlaku untuk seluruh negeri yang tidak
dijajah/diserang. Adapun negeri Palestina, Iraq, Suriah, Mesir, Myanmar, dan
negeri terjajah lainnya barulah dapat menjadi medan jihad perang
yang diperbolehkan dan bukan pula disebut sebagai teroris.
SINYALIR TIPU DAYA YAHUDI:
9:107. Dan (di antara orang-orang munafik itu)
ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada
orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan UNTUK MEMECAH BELAH ANTARA ORANG-ORANG
MUKMIN serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak
dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:
"Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi
bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).
*Di saat terjadi terorisme dan Islam yang dituduh sebagai
pelakunya, bangsa Yahudi tertawa di balik layar, karena bangsa Yahudi lah dalang tindakan terorisme yang sebenarnya.
BERANTAS KEKERASAN & ANIAYA!
49:9. Dan jika
ada DUA GOLONGAN DARI ORANG-ORANG MUKMIN berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
BERBUAT ANIAYA terhadap golongan yang lain maka PERANGILAH GOLONGAN YANG BERBUAT ANIAYA ITU SEHINGGA golongan itu
kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah
Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
*Jadi, dari ayat ini bukanlah orang kafir yang
zalim saja yang harus diperangi, tetapi setiap manusia yang membuat kerusakan
dan aniaya di muka bumi.
Abu Bakar
menjawab: "Demi Allah, niscayalah saya akan memerangi orang yang
memperbedakan antara shalat dan zakat, sebab sesungguhnya zakat adalah
haknya harta. Demi Allah andaikata orang-orang itu enggan memberikan kepadaku
ikatan-ikatan -yang berhubungan dengan ketentuan zakat - yang dulu pernah
mereka tunaikan kepada Rasulullah saw., niscayalah saya akan memerangi mereka
sebab keengganan memberikannya itu." (penggalan Hadits Muttafaq ‘alaih)
*Ini dapat
menunjukkan keprihatinan kita sebagai umat muslim, dimana tidak sedikit media menginformasikan berbagai gerakan
teroris, berbagai tuduhan bid’ah, berbagai ikhtilaf fiqh yang memicu
perpecahan, saling menyalahkan perkara furu’iyah, NAMUN alangkah mirisnya ternyata masih banyak umat muslim yang tidak mendirikan sholat atau
mendirikan shalat tetapi tidak
menunaikan zakat. Ini merupakan kesalahan prioritas yang harus diperbaiki. Jika generasi Abu Bakar dan Umar bin Khatthab masih ada, siapalah
yang akan diperangi?
=> Agar tidak terlalu panjang, kami hadirkan beberapa hadits yang
sangat penting untuk menguatkan prinsip-prinsip yang telah disebutkan:
Ali ra. berkata: "Ya
Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti
kita semua - yakni masuk Islam?" Beliau saw. menjawab: "BERJALANLAH
PERLAHAN-LAHAN - TIDAK TERGESA-GESA, sehingga engkau datang di halaman
perkampungan mereka. Kemudian ajaklah
mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah
kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala
yang perlu dipenuhi. (penggalan hadits muttafaq ‘alaihi)
Dari Jabir ra. bahwasanya
ia berperang bersama Nabi saw. di daerah dekat
Najad - yakni perang Dzatur Riqa'. Setelah Rasulullah saw. kembali – dari perjalanannya – ia pun
kembali pula beserta mereka, kemudian mereka sama memperoleh tidur siang dalam suatu lembah yang banyak pohon durinya.
Rasulullah saw. turun dan orang-orang lain pun sama berteduh di bawah pohon. Rasulullah saw. itu turun
di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan pedangnya di situ.
Kita semua tidur, tiba-tiba
Rasulullah saw. memanggil-manggil kita dan di sisinya ada
seorang A'rab - orang Arab dari pegunungan, lalu beliau saw. bersabda:
"Orang ini telah mengacungkan pedangku
padaku, sedang saya tidur tadi, kemudian saya bangun, sedangkan
pedang itu terhunus di tangannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat
menghalanghalangi engkau dari perbuatanku
ini?" Saya menjawab: "Allah" sampai tiga kali. Tetapi beliau saw. tidak
menghukum orang -yang akan membunuhnya- tadi dan beliau pun duduklah. (Muttafaq 'aiaih)
Dalam riwayat Abu Bakar
Al-lsma'ili dalam kitab shahihnya demikian: Orang itu berkata: "Siapakah
yang dapat menghalang-halangi engkau dari perbuatanku ini." Beliau saw.
bersabda: "Allah," kemudian jatuhlah pedang itu dari tangannya. Selanjutnya
pedang itu diambil oleh Rasulullah saw., lalu bersabda: "Siapakah yang
dapat menghalang-halangi engkau dari padaku ini?" Orang tadi berkata:
"Jadilah engkau - hai Muhammad -sebaik-baiknya orang yang dimintai
perlindungan." Rasulullah saw. bersabda pula: "Sukakah engkau
menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya ini utusan
Allah?" Ia menjawab: "Tidak suka aku demikian, tetapi saya berjanji
padamu bahwa SAYA TIDAK AKAN MEMERANGI LAGI PADAMU DAN TIDAK PULA AKAN
MENYERTAI KAUM YANG MEMERANGI ENGKAU." Oleh Rasulullah saw. orang tersebut
dilepaskan jalannya -dibebaskan,
....
PRINSIP
KEENAM (ANCAMAN
KERAS):
Teroris diharamkan
surga dan menjadi musuh Allah dan Rasul-Nya.
“Barangsiapa membunuh
mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) tidak pada waktu/tempatnya maka
Allah MENGHARAMKAN SURGA untuknya.”
(Hadits shahih dikeluarkan
oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya no. 2760, An-Nasai dalam Sunan-nya no. 4761 dari
shahabat Abu Bakrah radhiallahu 'anhu)
"Barangsiapa membunuh
seorang kafir ‘ahdi, maka dia TIDAK AKAN
MENCIUM BAU SURGA, sedang bau surga itu tercium sejauh perjalanan 40 tahun."
(H.R. Bukhari, An-Nasa’I,
dan Ibnu Majjah)
“Barang siapa mengganggu
seorang dzimmi [kafir yang tidak memerangi dan hidup berdamai dengan Islam],
SUNGGUH IA TELAH MENGGANGGUKU dan barang siapa menggangguku SUNGGUH IA TELAH
MENGGANGGU ALLAH!” [HR Thabrani dengan Isnad Hasan]
“Barangsiapa yang melakukan
kezaliman terhadap orang kafir [dzimmi] yang ada perjanjian dengan pemerintah
islam, atau membatalkan haknya, memberatkan kepadanya [beban]
lebih dari kadar kesanggupannya, mengambil daripadanya dengan cara yang tidak
baik, maka aku akan mempertahankannya di hari Kiamat”
Rasulullah
bersabda, "Barang siapa bertindak zalim terhadap seorang yang terikat
perjanjian keamanan dengan kamum muslimin atau mengurangi haknya atau membebani
lebih dari kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa ridlonya, maka
akulah yang akan menjadi lawan si zalim itu kelak di hari kiamat." (H.R.
Abu Daud & Baihaqi).
Imam Baihaqi mengeluarkan hadis dari Abdurrahman
al-Bilmani, “Rasulullah saw. telah membunuh seorang muslim yang membunuh kafir
mua’hid. Kemudian beliau bersabda, ‘Aku telah memuliakan darah orang yang
memohon perlindungan”.
Pernah
juga dihadapkan kepada Ali ra seorang muslim yang telah membunuh seorang
Dzimmi. Ketika terbukti kesalahannya itu, Ali memerintahkan agar ia dibunuh.
Akan tetapi, sebelum hal itu terlaksana, datanglah keluarga si korban dan
berkata: "Saya mengampuninya." Ali bertanya kepadanya: "
Jangan-jangan ada orang yang telah mengancam atau mempertakutimu?"
"Tidak," kata orang itu, "Tapi saya pikir pembunuhan terhadap si
pembunuh tidak akan menyebabkan saudaraku itu hidup kembali. Berilah aku uang
tebusan, aku rela sepenuhnya."Ali berkata: "Anda lebih mengetahui.
Barang siapa terikat dengan dzimma kami, maka darahnya sama seperti darah kami
(kaum muslimin) dan diyat (uang tebusannya) seperti diyat kami," (HR
Thabrani dan Baihaqi).
Akhirnya, sebagai penutup, kami ringkaskan kembali
simpulan pembahasan ini:
TELAH DIIZINKAN (BERPERANG) BAGI ORANG-ORANG YANG DIPERANGI
(22:39) => JIKA MEREKA MEMBIARKAN KAMU, DAN TIDAK MEMERANGI KAMU SERTA
MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU MAKA ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN BAGIMU (UNTUK
MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA (4:90) => JIKA MEREKA CONDONG KEPADA PERDAMAIAN,
MAKA CONDONGLAH KEPADANYA (8:61) DAN ADAKANLAH ISHLAH (PERDAMAIAN) DI ANTARA MANUSIA (2:224, 4:114, 8:1).
DAN BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA UCAPKAN
DAN JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK (73:10) => KEWAJIBAN KAMU HANYALAH
MENYAMPAIKAN (3:20) => DAN JIKA BERDEBAT HARUS DENGAN CARA YANG PALING BAIK
(29:46) KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK (MEMASUKI) AGAMA (ISLAM) (2:256)
APABILA
MELANGGARNYA, ALLAH DAN RASULNYA MENJADI MUSUHNYA (AL-HADITS)
-Islam
is the
way of life, not only our life, but universe life-
peace
loving :)
oleh
Muhammad Syukron Fauzi
-------------------------------
*GPIK
(Gerakan Pemahaman Islam Komprehensif)