Hadits dalam Kitab Hadits
Riyadhus Shalihin yang
mengandung makna sangat dalam bagi siapa saja yang merenungi:
... FirmanNya: "Apakah
yang mereka minta itu?" Dijawab: "Mereka meminta surga."
FirmanNya: "Adakah mereka pernah melihat surga?" Dijawab:
"Tidak, demi Allah, ya Tuhan, mereka tidak pernah melihat surga itu."
FirmanNya: "Bagaimanakah andaikata mereka dapat melihatnya?" Dijawab:
"ANDAIKATA MEREKA PERNAH MELIHATNYA, tentulah mereka akan lebih lobanya
pada surga itu, lebih sangat mencarinya dan lebih besar keinginan mereka pada surga
tadi." FirmanNya: "Dari apakah mereka memohonkan perlindungan?"
Dijawab: "Mereka mohon perlindungan daripada neraka." FirmanNya:
"Adakah mereka pernah melihat neraka itu?" Dijawab: "Tidak, demi
Allah mereka tidak pernah melihatnya." FirmanNya: "Bagaimanakah
andaikata mereka pernah melihatnya?" Dijawab: "ANDAIKATA MEREKA
PERNAH MELIHATNYA, tentulah mereka akan lebih sangat larinya dan lebih sangat
takutnya pada neraka itu." .... (penggalan
Hadits Muttafaq ‘alaih, shahih)
Abu Hurairah ra. meriwayatkan
bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Jika saja seorang mukmin mengetahui
SIKSAAN ALLAH, TIDAK ADA seorang pun (dari mereka) yang berambisi ke surga-Nya.
Dan
jika saja orang kafir tahu rahmat Allah, tidak seorang pun dari mereka yang
putus asa terhadap surga-Nya."
(H.R. Muslim, shahih)
Hal ini memberi isyarat bahwa penting bagi seorang muslim
untuk mengetahui gambaran kehidupan akhirat; siksa Allah (Neraka) untuk
mengingatkannya dan rahmat Allah (Surga) sebagai motivator dalam beramal.
Karena semua manusia hanya akan berakhir di salah satu atau keduanya. Allah
sendiri yang memberikan peringatan berupa ancaman neraka dan kabar gembira
berupa surga dari banyak ayat-ayat Al-Quran, maka selayaknya kita sebagai manusia yang beriman merasa terpanggil.
Kisah seseorang yang mengalami mimpi berada dalam neraka
yang hanya dengan mimpinya dapat membakar kulit tubuhnya dan dengannya kemudian
dapat membuat perubahan besar-besaran dalam hidupnya, kisah ini dapat kita
jadikan pelajaran yang amat berharga. Gambaran kerasnya
siksa tidak akan bisa digambarkan seutuhnya
karena hal itu di luar batas akal manusia. Namun, beberapa dalil naqli yang ada
hanyalah dapat 'sedikit' menggambarkan itu. Namun, kiranya itu sudah cukup
memberi 'peringatan' bagi manusia. Bukankah Al-Quran diturunkan dan
Nabi Muhammad saw. diutus untuk memberi peringatan?
“Al Qur'an ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.” (38:87,
ayat dengan makna seperti ini sangat banyak kita temui,
misalnya: 6:19, 6:90, 14:52, 20:99, 21:24, 25:1, 68:52, 74:54,
81:27)
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.” (17:105, ayat dengan makna seperti ini pun lebih
banyak lagi)
=>
SANGAT KERAS SIKSANYA, maka seseorang dapat hanya akan beramal untuk lebih berlindung dari neraka
dan TIDAK TERLALU BERAMBISI KE
SURGA! (Tanpa surga pun, baginya terbebas dari siksa sekeras itu adalah
keberuntungan besar).
Tulisan
ini sengaja disampaikan untuk penguatan & penyempurnaan 5 judul tulisan sebelumnya:
“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat
pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang
beriman, yang mengerjakan amal shaleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan
yang baik.”
(Al-Kahfi: 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar