Tulisan utama: KENGERIAN TERAMAT SANGAT HARI KIAMAT!
Hadits shahih yang cukup panjang dari Abu Hurairah tentang Kengerian Hari Kiamat (diambil dari Hadits Riyadhus Shalihin):
Betapa penting
dan bernilainya meskipun hanya ‘1 kebaikan’ pada Hari Kiamat dan betapa MENGERIKANNYA KETAKUTAN
semua orang (termasuk para Nabi, termasuk pula Nabi SELEVEL Nabi Adam, Nabi
Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, sampai Nabi Isa). Semoga ini bisa menjadi pelajaran dan renungan berharga untuk
kita semua. Aamiin…
Dari
Abu Hurairah ra. berkata:
"Kami menyertai
Rasulullah saw. dalam sebuah jamuan
makan. Lalu dihidangkanlah untuk beliau saw.
sebuah lengan kambing
dan beliau
memang sangat menyukainya.
Beliau saw. menggigitnya kemudian bersabda:
"Aku adalah penghulu sekalian
manusia besok pada hari kiamat!
Tahukah kalian, kenapa bisa begitu? " Saat itu, Allah
akan mengumpulkan seluruh manusia dari generasi pertama hingga
generasi terakhir di satu tanah lapang. Diperlihatkan kepada mereka hal-hal
yang mengerikan dan diperdengarkan hal-hal yang tidak menyenangkan, serta jarak
matahari sangat dekat dari mereka. Semua
manusia mendapatkan kesusahan dan kesengsaraan yang tak terperi, sehingga dirasakannya
tidak kuat lagi menahannya,
dan tidak tahan lagi terhadap penderitaan itu.
Para
manusia itu lalu berkata
dengan sesamanya: "Apakah kalian tidak memperhatikan apa yang sedang kalian
rasakan ini? Apakah tidak terpikir oleh kalian untuk mencari
orang yang dapat meminta syafaat kepada Tuhan agar diringankan semua ini?”
Sebagian dari mereka berkata, “Bapak kita semua, Adam.”
Para
manusia lalu mendatangi Nabi Adam, kemudian berkata: "Wahai Nabi Adam, Anda
itu adalah bapak dari seluruh manusia. Allah telah menciptakan bapak dengan
tangan kekuasaan-Nya. Allah telah meniupkan dalam tubuh bapak dengan ruh-Nya.
Allah juga memerintah kepada para malaikat untuk menghormat kepada bapak,
mereka lalu bersujud - menghormat - bapak dan memberikan tempat surga kepada
bapak. Sudilah kiranya bapak memberikan syafaat untuk kita semua kepada Tuhan.
Adakah bapak tidak mengetahui keadaan yang sedang kita alami ini dan hingga
bagai-manakah kesengsaraan kita semua ini?" Nabi Adam lalu menjawab: "Sesungguhnya Tuhanku amat murka sekali
pada hari ini, belum pernah murka sebagaimana sekarang ini sebelum hari ini dan
juga tidak akan murka sebagaimana sekarang ini sesudah hari ini. Allah sudah
melarang kepadaku akan suatu pohon, tetapi kulanggarlah larangan itu. Diriku,
diriku, diriku sendiri - belum tentu selamat. Silakan pergi saja kepada orang
selain aku. Pergilah kepada Nabi Nuh.
Para
manusia kemudian mendatangi Nabi Nuh, lalu berkata: "Wahai Nabi Nuh, Anda
adalah pertama-tama Rasul yang ada di atas permukaan bumi. Allah telah
memberikan nama kepada Anda
dengan sebutan "Hamba yang sangat banyak bersyukurnya." Adakah
Anda tidak mengetahui keadaan yang sedang kita alami ini? Adakah Anda tidak
mengetahui hingga bagaimana kesengsaraan kita ini? Sudilah kiranya Anda
memberikan pertolongan untuk kita semua dari Tuhan Anda." Nabi Nuh lalu
menjawab: "Sesungguhnya Tuhanku amat
murka sekali pada hari ini, belum pernah murka sebagaimana sekarang ini sebelum
hari ini dan juga tidak akan murka sebagaimana sekarang ini sesudah hari ini.
Sebenarnya saja aku ini memiliki suatu doa mustajab, kemudian kupakai untuk
mendoakan kerusakan bagi kaumku - yakni dengan adanya siksa berupa banjir
sedunia. Diriku, diriku, diriku sendiri - belum tentu selamat. Pergilah kepada
orang selain aku. Pergilah kepada Nabi Ibrahim.
Para
manusia lalu mendatangi Nabi Ibrahim, kemudian berkata: "Wahai Nabi
Ibrahim, Anda itu adalah Nabinya Allah, juga sebagai kekasihnya dari golongan penghuni
bumi. Sudilah kiranya Anda memberikan syafaat untuk kita semua kepada Tuhan Anda.
Adakah Anda tidak mengetahui keadaan yang sedang kita alami sekarang ini."
Nabi Ibrahim menjawab: "Sesungguhnya
Tuhanku amat murka sekali pada hari ini, belum pernah murka sebagaimana
sekarang ini sebelum hari ini dan juga tidak akan murka sebagaimana sekarang
ini sesudah hari ini. Sebenarnya saya ini sudah pernah berdusta sampai tiga
kali banyaknya. Diriku, diriku, diriku sendiri – belum tentu selamat. Pergilah
kepada orang selain aku, pergilah kepada Nabi Musa."
Para
manusia lalu mendatangi Nabi Musa, kemudian berkata: "Wahai Nabi Musa, Anda
itu adalah utusan Allah. Allah telah mengaruniakan keutamaan kepada Anda dengan
risalat dan firman-Nya melebihi orang-orang lain. Sudilah kiranya Anda memberikan
syafaat untuk kita semua kepada Tuhan Anda. Adakah Anda tidak mengetahui
keadaan yang sedang kita alami ini?" Nabi Musa menjawab: "Sesungguhnya Tuhanku amat murka sekali
pada hari ini, belum pernah murka sebagaimana sekarang ini sebelum hari ini dan
juga tidak akan murka sebagaimana sekarang ini sesudah hari ini. Sebenarnya
saya ini pernah membunuh seorang manusia yang saya tidak diperintah untuk
membunuhnya. Diriku, diriku, diriku sendiri - belum tentu selamat. Pergilah
kepada orang selain aku. Pergilah kepada Nabi Isa."
Para
manusia kemudian mendatangi Nabi Isa, lalu berkata: "Wahai Nabi Isa, Anda itu
adalah utusan Allah dan kalimatnya disampaikan kepada Maryam dan Anda itupun
ruh dari Allah. Anda telah memberikan sabda kepada orang banyak ketika masih dalam
buaian. Sudilah kiranya Anda memberikan syafaat untuk kita semua kepada Tuhan Anda.
Apakah Anda tidak mengetahui keadaan yang sedang kita alami ini?" Nabi Isa
lalu menjawab: "Sesungguhnya Tuhanku
amat murka sekali pada hari ini dan belum pernah murka sebagaimana sekarang ini
sebelum hari ini dan juga tidak akan murka sebagaimana sekarang ini sesudah
hari ini." Nabi Isa tidak menyebutkan sesuatu dosa yang pernah dibuatnya.
Diriku, diriku, diriku sendiri - belum tentu selamat. Pergilah engkau semua
kepada orang selain aku. Pergilah kepada Nabi Muhammad.
Para
manusia terus pergi mendatangi Muhammad saw. – di dalam riwayat lain diterangkan:
Para manusia lalu mendatangi aku, kemudian berkata: "Wahai Nabi Muhammad, Anda
itu adalah pesuruh Allah dan penutup sekalian Nabi. Allah sungguh-sungguh telah
mengaruniakan pengampunan kepada dosa-dosa Anda yang sudah-sudah dan yang akan
datang. Sudilah kiranya Anda memberikan syafaat untuk kita kepada Tuhan Anda.
Adakah Anda belum mengetahui keadaan yang sedang kita alami sekarang ini?"
Saya
pun lalu berangkat sampai datang di bawah 'Arasy, selanjutnya saya pun
bersujudlah kepada Tuhanku. Di kala itu Allah membukakan padaku dari
puji-pujian-Nya serta keindahan penghargaan pujian terhadap hadirat-Nya. Yang
sedemikian ini adalah suatu keadaan yang belum pernah dibukakan oleh Allah
kepada siapapun sebelum ini. Selanjutnya lalu dikatakan: "Hai Muhammad,
angkatlah kepalamu. Ajukanlah permohonan dan pasti akan dikabulkan permohonanmu
itu. Mintalah untuk dapat memberikan syafaat dan pasti engkau akan diberi izin
untuk memberi syafaat itu." Selanjut-nya saya lalu mengangkat kepalaku,
kemudian memohonkan: "Ummat hamba, ya Tuhan; ummat hamba, ya Tuhan; ummat
hamba, ya Tuhan." Setelah itu lalu diucapkan: "Hai Muhammad,
masukkanlah orang-orang yang tidak diperlukan untuk dihisab lagi dari umatmu
itu dari pintu sebelah kanan. Orang-orang itupun juga sebagai kawan-kawan para
manusia yang akan masuk dari pintu selain pintu kanan."
Nabi saw. meneruskan sabdanya: "Demi Zat yang jiwaku
dalam tanganNya - kekuasaanNya, sesungguhnya jauh jaraknya antara dua lipatan
pintu dari semua lipatan-lipatan pintu-pintu syurga itu adalah sama jauhnya
dengan jarak antara Makkah dan Hajar, atau seperti jarak antara Makkah dan
Bushra." (Muttafaq 'alaih)
*'muttafaq 'alaihi' (banyak sekali
dijumpai di Kitab Hadits Riyadhus Shalihin) secara bahasa berarti ‘disepakati atasnya’. Istilah ini
biasanya digunakan untuk hadits yang diriwayatkan dan disepakati
keshahihannya oleh 2 imam hadits besar: Imam Al-Bukhâri dan Imam Muslim, jadi
keshahihannya menempati posisi paling tinggi sehingga tidak ada keraguan di
dalamnya. Semoga
dengan hadits panjang di atas dapat menimbulkan keinsyafan dan semangat
pembenahan diri bagi kita semua. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.
“Dan sesungguhnya HARI KIAMAT ITU PASTILAH DATANG, TAK ADA KERAGUAN padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (Al-Hajj 7)
“Dan jagalah dirimu dari (AZAB) HARI KIAMAT, yang pada hari itu)
‘seseorang tidak dapat membela’ orang lain, WALAU SEDIKIT PUN; dan (begitu
pula) tidak diterima syafa`at dan tebusan daripadanya, dan tidaklah mereka akan
ditolong.” (Al-Baqarah 48)
“Dan peliharalah dirimu dari (AZAB) yang terjadi pada) hari yang
pada waktu itu KAMU SEMUA DIKEMBALIKAN kepada Allah. Kemudian masing-masing
diri diberi BALASAN YANG SEMPURNA terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang
mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (Al-Baqarah 281)
Tulisan utama: KENGERIAN TERAMAT SANGAT HARI KIAMAT!