Senin, 23 Juli 2012

RAHASIA BESAR SURAH PERTAMA AL-QURAN (AL-FAATIHAH)

Untuk memahami ini, terlebih dahulu minimal harus menguasai tulisan yang telah disampaikan: “AL-JUMAL” dan “MENGAPA 19?”. Bahwa Al-Quran didesain berdasarkan bilangan 19, adanya kodetifikasi bilangan prima dalam Al-Quran, dan mengapa ada ungkapan dari ilmuwan terkemuka: “Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan dalam menuliskan alam semesta ini”. Sebagai pembukaan, mari kita simak dahulu secara umum dari Al-Quran:

# 114 surah
a. 114=6x19
b. 114 adalah angka ajaib, karena bilangan prima ke-114 adl 619
c. 619 adl bil prima kembar* dengan pasangan 617.
* yaitu pasangan bilangan prima istimewa dimana dengan bilangan prima yang terdekat lainnya selisihnya hanya 1 angka. Contoh: 3&5, 11&13, 17&19, 29&31, 41&43, dst.
d. 1+2+3+4+4+...+113+114=6.555 (345x19)

# 30 juz
Angka 30 adalah bilangan komposit* yang ke-19, yaitu: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
* bilangan komposit yakni sisa dari bilangan prima, , kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima.

# Jumlah ayat 6.236 dan jumlah nomor surat 6.555

a. digitnya dijumlahkan berarti 6+2+3+6+6+5+5+5 =38 atau (19x 2).
b. Al-Quran dengan 114 surat terbagi dua susunannya:

1) 57 surat yang homogen, nomor surat = jumlah ayat yang dikandungnya, yaitu genap-genap atau ganjil-ganjil. Contoh: Surat Al-Faatihah dengan nomor surat 1, jumlah ayat yang dikandungnya juga ganjil, yaitu 7 ayat. Surat homogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.236, atau SAMA banyaknya dengan JUMLAH AYAT Al-Quran seluruhnya!
2) 57 surat yang heterogen, nomor surat ≠ jumlah ayatnya, yaitu genap-ganjil atau ganjil¬genap. Misalnya, Surat Ali 'Imran, nomor surat 3 atau ganjil, jumlah ayat 200 atau genap. Surat heterogen ini, jumlah nomor surat dan jumlah ayatnya adalah 6.555 atau SAMA dengan JUMLAH NOMOR SURAT dari 1 sampai dengan 114 (1+2+3+4+....+114).

c. Bila kedua kelompok surat ini dijumlahkan, akan meng¬hasilkan bilangan prima: 6.236+6.555=12.791=bilangan prima ke-1.525. Struktur ini merupakan enkripsi antara jumlah nomor surat dengan jumlah ayat Al-Quran.


KALIMAT BASMALAH (AYAT PERTAMA SURAH AL-FAATIHAH & AYAT PEMBUKA Al-QURAN)

# Sebagai ayat pembuka pada QS 1:1 yang terdiri dari 19 huruf Arab!
# Kalimat Basmalah dalam Al-Quran berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At-Taubah) tidak ada Basmalah pada ‘permulaan’ surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat tambahan kalimat Basmalah di tengah ayat (27+30=57, atau 19x3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.
# Jika dihitung jumlah surah yang tidak memiliki Basmallah (surah ke-9, At Taubah) sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu surah ke-27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) “SAMA DENGAN” jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27!


AL-FAATIHAH

adalah surah pertama (nomor 1) dalam Al-Quran, dan terdiri dari 7 ayat, sebagai surah pembuka (kunci) bagi kita dalam berhubungan dengan Allah dalam SHALAT. Jika kita tuliskan secara berurutan nomor surah (No.1) diikuti dengan nomor setiap ayat dalam surah tersebut, kita dapatkan bilangan: 11234567. Bilangan ini merupakan kelipatan 19 (591293x19). Hal ini menunjukkan bahwa kita membaca Al Faatihah adalah dalam rangka menyembah dan meng-Esakan Allah.

Selanjutnya, jika kita tuliskan sebuah bilangan yang dibentuk dari nomor surah (1) diikuti dengan bilangan-bilangan yang menunjukkan jumlah huruf pada setiap ayat (lihat Tabel 1), diperoleh bilangan : 119171211191843 yang juga merupakan kelipatan 19.

Tabel 1. Jumlah huruf pada setiap ayat dalam Surah Al Faatihah

Ketika kita membaca Surah Al-Faatihah (dalam bahasa arab), maka bibir atas dan bawah akan saling bersentuhan TEPAT 19 KALI. Kedua bibir kita akan bersentuhan ketika mengucapkan kata yang mengandung huruf “B atau Ba’” dan huruf “M atau Mim”. Ada 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim. Nilai numerik dari 4 huruf Ba’ adalah 4×2=8, dan nilai numerik dari 15 huruf Mim adalah 15×40=600. Total nilai numerik dari 4 huruf Ba’ dan 15 huruf Mim adalah 608=19×32 (lihat Tabel 2).

Tabel 2. Kata-kata dalam Surah Al-Faatihah yang mengandung huruf Ba’ dan Mim beserta nilai numeriknya

Catatan:
Untuk memverifikasi “keajaiban matematis” dari Al-Quran kita perlu menggunakan Al-Quran yang dicetak menurut versi cetak Arab Saudi atau Timur Tengah pada umumnya. Mengapa? Hasil penelitian mengungkapkan terdapat beberapa perbedaan antara Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya dan Qur’an versi cetak Arab Saudi, meskipun perbedaan tersebut TIDAK berpengaruh pada makna/arti. Perbedaan tersebut hanya pada cara menuliskan beberapa kata. Meskipun demikian, jika mengacu pada “Keajaiban Matematis” dari Al-Quran, Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya (yang disusun oleh orang Indonesia) menyalahi aturan yang aslinya sehingga keajaiban matematis tidak muncul.

Diberikan 2 contoh kata saja dari sekian kata yang berbeda penulisannya yaitu kata “shirootho” dan “insaana”. Menurut versi cetak Arab Saudi, tidak ada huruf “ALIF” antara huruf “RO’” dan “THO” pada kata “SHIROOTHO” (lihat di Surat Al Faatihah) dan antara huruf “SIN” dan “NUN”pada kata “INSAANA”, tetapi menurut versi cetak Indonesia pada umumnya terdapat huruf ALIF pada kedua kata tersebut. Pada versi cetak Arab Saudi, untuk menunjukkan bacaan panjang pada bunyi ROO dan SAA pada kata SHIROOTHO dan INSAANA, digunakan tanda “fathah tegak”. Selain itu, penulis pernah menjumpai dalam versi cetak dengan versi e-book (sama-sama B.Indonesia), ternyata huruf alif dengan fathah tegak pada versi cetak diganti dengan huruf hamzah dengan tambahan alif pada versi e-book (memang cara membacanya pun sama).

Bisa difahami, maksud orang menambahkan ALIF pada kedua kata tersebut agar lebih memudahkan bagi pembacanya, tetapi ternyata menyimpang dari aslinya. Maka dari itu Anda akan menemukan jumlah huruf yang lebih banyak pada Surat Al Fatihah ayat 6 dan 7 dari yang dituliskan. Sebagai tambahan, salah satu ciri Qur’an versi cetak Indonesia pada umumnya adalah Surat Al Faatihah terletak pada HALAMAN 2, sementara versi cetak Arab Saudi, Faatihah berada pada HALAMAN 1.

Mengenai jumlah kata, kata harus didefinisikan sebagai susunan dari beberapa huruf (2 huruf atau lebih), sehingga kita harus memperlakukan “WA atau WAU” sebagai huruf meskipun bisa diartikan dengan kata “DAN” dalam bahasa Indonesia. Perlakuan “WA” (misalnya pada kata “WATAWAA”) sebenarnya bisa disamakan dengan “BI” (pada kata BISMI), karena kebetulan BI bisa gandeng dengan kata berikutnya, sementara WA tidak bisa ditulis gandeng dengan kata yang mengikutinya. Jadi jangan hitung “WA” sebagai kata, tetapi sebagai huruf.



-untuk ‘memperbaiki shalat’ dan ‘menguatkan keyakinan’-


[tulisan yang sederhana ini hanyalah gerbang menuju kejaiban Al-Quran, itu pun baru di depan pintu, belum masuk belum pula diketuk! karena keajaiban dari segi Matematis masih sangat banyak, rumit, dan kompleks bertingkat, kadang kita tidak paham dan hanya ahli matematika paham dan karenanya ia masuk Islam. Itu pun belum ditinjau keajaiban Al-Quran dari segi Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Geologi, atau pun Nahwu, Shorof, Balaghoh, dll. Percayalah semuanya telah dihitung, diukur, dan ditetapkan Allah secara detail dan satu per satu!

“Dia menghitung segala sesuatu satu persatu [secara detail].” (Q.S. Al-Jin: 28)

Agar kita 100% YAKIN akan kebenaran firman Allah]

5 komentar:

  1. Bilangan komposit: 4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 27, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.

    Mengapa tidak urut dan angka 27 ditulis 2 kali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, maaf ada salah tulis...
      seharusnya bilangan 27 yg pertama adalah 21.
      jadi, bilangan komposit (sisa dari bilangan prima kecuali angka 1) adalah:
      4, 6, 8, 9,10,12,14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30.

      sudah dibenarkan, terima kasih :)

      Hapus
  2. Ane mau tanya, knapa al-qur'an tidak ada halaman 3 nya??, ane jga pernah nanya ke ustadz, tpi ustadz itu tdk mau memberikan jawabannya karna sebuah alasan... barangkali ente tau soal ini..

    BalasHapus
  3. Ada kok halaman 3 pada Al-Quran. Tak perlu tanya ustadz kalau hanya mau mencari halaman 3. Pertanyaan ini tidak berbobot. Yang bertanya ini sepertinya TAK PERNAH membuka nas Al-Quran.

    Banyak muslim yang hafal halaman awal tiap-tiap juz karena ada pola matematika di sana.

    Contoh menyebut halaman awal juz ke-18.
    Langkah-langkah:
    1. 18 x (2) = 36
    2. 36 - (2) = 34
    2 34 tempel (2) = halaman 342

    Contoh lain. Menentukan awal juz 7.
    1. 7 x (2) = 14
    2. 14 - (2) = 12
    3. 12 tempel (2) = halaman 122

    Anak-anak penghafal Al-Quran itu tahu SEMUA halaman Al-Quran walau tak membuka nas Al-Quran.

    Tak mungkin ada ustadz tak mengerti dengan pertanyaan konyol di atas.

    BalasHapus