Senin, 20 Juni 2011

KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 1)

# Teori Prof. George Ganauw

Kata profesor tersebut: “Suatu saat matahari kehabisan bahan bakarnya. Tiba-tiba sejenak sangat terang sekali yang tidak lama, lalu berangsur-angsur turun sampai 0° Celcius.” Sehingga nanti seluruh tata surya akan gelap gulita; sebagaimana ada tanda-tanda kiamat yang matahari tidak muncul berhari-hari. Bahwa panas matahari adalah karena terjadi reaksi kimia dan ada pemecahan unsur-unsur tertentu. Sekitar tahun 1973, para ahli astronom menyelidiki adanya bintik-bintik hitam pada matahari. Kiranya bintik-bintik itu berasal dari unsur yang sudah padam. Yang di SMA sudah belajar Kimia atau Astronomi pasti sangat memahami hal ini, bahwa matahari merupakan bintang yang masih hidup, sedangkan bintang mati yang tidak bersinar lagi itu sudah banyak. Sesuai dengan firman Allah:

“Manakala matahari sudah TIDAK BERSINAR.” (Q.S. At-Takwiir: 01)

# Teori Edwin P. Hubble

Dalam bukunya yang terkenal (1925) “The Expanding Universe” (alam semesta gerakannya mengembang). Dengan pengembangan tersebut, galaksi akan meledak pada saatnya tiba. Seperti dicontohkan: manakala anak kecil meniup balon yang terus ditiup, lama kelamaan pengembangan itu akan meledak. Demikian pula galaksi, dan langit yang memuat galaksi akan meledak hancur. Sesuai dengan firman Allah, Adz-Dzariyaat: 47.

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar MELUASKANNYA.” (Q.S. Adz-Dzariyaat: 47)

“Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan kebenaran dan WAKTU YANG SUDAH DITENTUKAN.” (Q.S. Ar-Ruum: 8)

# Teori JH. Van Wingen

Sesuai pendapat Ganauw dan Edwin P. Hubble; manakala pengembangan itu sampai pada batas maksimum, maka meletuslah alam beserta bagian-bagiannya; langit yang besar akan pecah, bintang-bintang pecah, demikian pula seluruh alam semesta akan musnah hancur. Sesuai dengan firman Allah:

“... dan apabila LANGIT DILENYAPKAN.” (Q.S. At-Takwiir: 01)

“(Yaitu) pada hari KAMI GULUNG LANGIT seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya.” (Q.S. Al-Anbiya: 104)

“... padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan LANGIT DIGULUNG dengan tangan kanan-Nya.” (Q.S. Az-Zumar: 67)
*Jika langit saja digulung, galaksi dan bintang-bintang akan hancur, maka sudah semesthinya bumi hancur layaknya debu.

“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (Q.S. Al-Qari’ah: 3-5)

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya.” (Q.S. Thahaaa: 105)

“... dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya. maka jadilah dia debu yang beterbangan.” (Q.S. Al-Waqi’ah: 5-6)

“... dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu.” (Q.S. Al-Mursalat: 10)


-semoga kita semakin meyakini akan datangnya Hari Kebangkitan-


Selanjutnya: KIAMAT DALAM SAINS & ISLAM (Bagian 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar