Sabtu, 11 Februari 2012

UJIAN SESUNGGUHNYA YANG ‘DIREMEHKAN’!

-------------------------------------------------
Namun, alangkah mengherankan keadaan kita. Mereka berusaha rajin masuk kuliah serta mengerjakan tugas-tugas dan makalah agar menjamin kelulusannya di dunia, sementara untuk ujian yang paling besar (ujian akhirat), mereka merasa puas dengan batas minimal dan berani mengambil resiko. Ujian dunia bisa dususul di waktu-waktu mendatang. Namun, untuk ujian akhirat, bukankah tak ada kesempatan dua kali untuk perbaikan nilai setelah tampak hasilnya?

Karena itu, selayaknya kita bersungguh-sungguh dan bekerja keras demi akhirat. Allah berfirman:

“Supaya jangan ada orang yang mengatakan: "AMAT BESAR PENYESALANKU ATAS KELALAIANKU dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ), atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa', atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab, 'Kalau SEKIRANYA AKU DAPAT KEMBALI (KE DUNIA), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'.” (Q.S. Az-Zumar: 56-58)

Oleh karena itu, hendaknya kita waspada dari kelalaian kita dan TERBANGUN dari tidur kita sebelum berlalunya waktu dan didahului oleh orang yang mendahului masuk surga. Adapun orang yang tersisa hanyalah orang yang memandang dengan penuh penyesalan.

(ditulis dari buku RUMUS MASUK SURGA - Cara Cerdas Memilih Amal Untuk Hasil Optimal, hlm.61-62 & 158)
-------------------------------------------------

Jangan sampai nanti ada di antara kita termasuk orang yang mengatakan seperti ini:

Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku KEMBALIKANLAH aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. SEKALI-KALI TIDAK! ...” [Q.S. Al Mu'minuun 99-100]


(untuk menguatkan pandangan dalam rangka perubahan dan istiqomah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar